Tarsum Tanya Kondisi Kesehatan Istrinya, Padahal Sudah Dibunuh Dan Dimutilasi
Tanggal: 11 Mei 2024 09:39 wib.
Kasus yang mengejutkan terjadi ketika Tarsum (51) terungkap sempat menanyakan kondisi istrinya, Yanti (40) yang telah dibunuh dan dimutilasi. Tidak hanya itu, pria yang dikenal sebagai sosok sadis ini juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi keluarganya.
Pada kesempatan tersebut, Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin memberikan keterangan terkait pertanyaan yang dilontarkan Tarsum saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciamis sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Bandung.
"Tarsum menanyakan keluarganya sehat? Bagaimana istrinya?" ujar Joko, mengungkapkan keheranan atas tingkah laku tersebut.
Meskipun Tarsum sempat menjawab pertanyaan penyidik dengan tenang, namun Joko tetap memandang perlu merujuk Tarsum untuk menjalani proses diagnosis selama 14 hari oleh dokter kejiwaan dari Rumah Sakit Jiwa Cisarua.
"Jadi itu tadi keterangannya masih berubah-ubah, makanya observasi lebih lanjut. Dia tahu anaknya sehat, nanya (soal) keluarganya," ungkap Joko, yang menjelaskan mengenai keputusan tersebut.
Selama menjalani proses observasi, Tarsum akan mendapati perawatan menyeluruh termasuk perawatan fisik dan psikis serta pengawasan dan keamanan dari petugas. Hal ini penting dilakukan untuk mengamankan kondisi pasien dan mencegah adanya tindakan yang merugikan baik pada dirinya maupun pada orang lain.
Kasus kriminal ini menjadi perhatian yang paling utama bagi pihak berwenang, setelah kejadian tragis yang menimpa Yanti, istri dari pelaku. Kematian Yanti yang tragis menjadi cerminan dari kekerasan dalam rumah tangga yang masih sering terjadi di masyarakat.
Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2021, angka kekerasan dalam rumah tangga masih cukup tinggi. Data tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 10.850 kasus kekerasan terhadap perempuan dilaporkan ke pihak berwenang. Yang lebih menyedihkan, jumlah ini mungkin hanya sebagian kecil dari kekerasan yang terjadi, karena banyak korban yang tidak melaporkan kejadian yang menimpa mereka.
Oleh karena itu, penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga perlu mendapatkan perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah. Selain upaya dalam menindak pelaku kekerasan, pendekatan preventif seperti peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai hak perempuan serta pemberdayaan ekonomi perempuan juga sangat penting untuk dilakukan.
Kasus Tarsum yang menyebabkan pertanyaan akan kondisi istrinya yang telah meninggal menjadi sorotan serius dalam kasus pembunuhan. Ini menjadi titik awal pentingnya upaya pencegahan kasus serupa agar tidak terjadi lagi di masa mendatang.