Tak Terima Dipecat, Pria di Medan Todong Bos dengan Airsoft Gun
Tanggal: 10 Jun 2024 20:48 wib.
Kasus konflik antara karyawan dan atasan seringkali menjadi sorotan utama dalam lingkup dunia kerja. Konflik tersebut bisa berakibat pada pemecatan maupun tindakan balas dendam yang tidak terduga. Aksi koboi pria berinisial RB warga Kota Medan, Sumatra Utara viral di media sosial. Dia menodongkan senjata pistol airsoft gun kepada bosnya di tempat kerja lantaran sakit hati dipecat.
Dalam tayangan CCTV terekam detik-detik pelaku datang ke tempat kerjanya di Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Dia langsung mengeluarkan pistol dari dalam tas dan menodong ke arah bos. Aksi pelaku dapat dicegah rekan kerja lainnya hingga tak terjadi hal yang tak diinginkan. Sementara korban yang merasa terancam melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Barat.
Tindakan tersebut tentu saja menciptakan gejolak besar di lingkungan sekitar perusahaan. Pihak kepolisian dari Polrestabes Medan segera merespons dengan cepat dan menyelamatkan bos tersebut dari situasi berbahaya tersebut. Dalam penangkapan yang sengit, pria yang tak terima dipecat itu berhasil dibekuk tanpa terjadi korban jiwa.
Penggunaan airsoft gun dalam kasus ini memang cukup mengejutkan. Beberapa saksi mata mengatakan bahwa pria tersebut bahkan sempat menembakkan beberapa kali ke arah bosnya, meskipun benda yang ditembakkan hanyalah peluru plastik dari airsoft gun. Namun, potensi untuk terjadinya bahaya yang lebih besar tetap saja ada.
Setelah diamankan, pria tersebut diinterogasi oleh pihak kepolisian. Dan dari interogasi tersebut, terungkaplah bahwa pria tersebut merasa tidak terima dipecat karena merasa telah memberikan kontribusi besar bagi perusahaan selama ini. Ia merasa bahwa pemecatan tersebut tidak adil dan sebagai bentuk balas dendam, ia memutuskan untuk mengambil tindakan ekstrem tersebut.
Kasus seperti ini menunjukkan bahwa pentingnya pengelolaan konflik di lingkungan kerja. Perusahaan harus mampu menangani pemecatan karyawan dengan bijaksana dan transparan, sehingga tidak menimbulkan kemarahan dan tindakan balas dendam yang merugikan. Pemecatan yang dilakukan secara sepihak tanpa alasan yang jelas dapat memicu respons emosional yang tidak terkontrol dari pihak yang dipecat.