Tak ada Panci, Pisau pun jadi Alat Terorisme
Tanggal: 2 Jul 2017 18:30 wib.
Tampang.com- Rentetan serangan yang diduga dilakuan para terorisme yang tergabung dalam gerakan ISIS dan jaringan JAD, membuat masyarakat dan aparat kepolisian dan TNI harus meningkatkan kewaspadaannya. Kasus Bom panci yang terjadi di Bandung dan kampung Melayu Jakarta pada tahun ini menjadi bukti bahwa para penebar teror masih banyak yang berkeliaran walaupun tidak sedikit yang sudah ditangkap pihak Densus 88.
Tak ada Panci, Pisau pun jadi, mungkin ini bisa menjadi pepatah para pelaku teror saat melakukan aksinya terutama terhadap pihak aparat kepolisian yang menjadi salah satu sasaran target mereka. Penggunaan bom yang dilakukan para pelaku teror, bisa saja dideteksi oleh pihak aparat karena untuk merakit sebuah bom, harus ada bahan peledak dan perakitannya pun membutuhkan orang yang ahli.
Pengiriman bahan peledak dan komunikasi antara pelaku dan perakit, sangat mungkin terendus oleh Polisi, nah.. kalau alat yang digunakan adalah sebuah pisau, baik itu pisau sangkur , parang atau golok, agak sulit untuk mendeteksi para pelaku yang menggunakan alat ini karena alat tersebut cenderung dijual bebas di pasaran.
Beberapa kasus pelaku teror yang menggunakan senjata tajam terjadi pada bulan Oktober 2016 kemarin, tiga orang polisi diserang dengan pisau di Cikokol, Tanggerang, serangan teror dengan menggunakan parang di Mapolres banyumas yang dilakukan seorang pemuda dengan menggunakan kendaraan sepeda motor dan melukai dua orang anggota pada bulan April tahun 2017, Teror terbaru terjadi saat lebaran, seorang anggota tewas setelah diserang pelaku teror dengan menggunakan parang di Mapolda Sumatera Utara dan terakhir, seorang pelaku menyerang dua anggota brimob dengan menggunakan sebilah pisau sangkur.
Wakapolri, Komjen Syafruddin mengatakan bahwa penyerangan terhadap dua anggota brimob di masjid faletehan depan Mabes Polri ini hampir dipastikan didalangi oleh ISIS. Ini terlihat dari model penyerangan pelaku terhadap korban dengan melukai bagiab pipi persis seperti yang terjadi di Medan.