Suami Emosi! Istrinya Ditiduri Pastor Romo Gusti
Tanggal: 6 Mei 2024 12:53 wib.
Pria yang merahasiakan identitasnya dengan inisial V atau lebih dikenal dengan sebutan Papa S, akhirnya memberikan kesaksian mengenai insiden yang menimpa istrinya yang tertangkap dalam situasi intim dengan Romo Agustinus Iwanti, Pastor Paroki Kisol. Papa S mengungkapkan bahwa dirinya secara langsung menyaksikan kedua orang tersebut berduaan dalam satu kamar.
"Saya melihat istri saya dan Romo tidur berdua dalam satu selimut. Melihat Mama S tidur satu selimut dengan Romo, saya syok lalu memegang kaki istri saya sambil menarik selimut. Saya melihat mereka sedang berpelukan," ungkap Papa S pada Selasa (30/4/2024).
Papa S juga mengakui bahwa ia memiliki relasi yang baik dengan Romo Gusti dan memandangnya sebagai bagian dari keluarga sendiri. Namun, ia menolak klarifikasi Romo Gusti yang menyangkal melakukan perbuatan tidak senonoh dengan Mama S.
Peristiwa tertangkap basahnya Romo Gusti sedang bersama Mama S terjadi di salah satu kamar di rumah keluarga Papa S di Kampung Rende, Desa Lembur, Kecamatan Kota Komba, pada Rabu (24/4/2024) dini hari. Kampung Rende termasuk wilayah pelayanan pastoral Romo Gusti dan Mama S juga termasuk umat Romo Gusti.
Saat pukul 02.00 Wita, Papa S menyaksikan istrinya pergi ke kamar tempat Romo Gusti berada. Karena merasa curiga, Papa S menyusul istrinya ke kamar Romo Gusti yang ternyata tidak dikunci. Disitulah Papa S menemukan Mama S dan Romo Gusti sedang tidur berpelukan dalam satu selimut di atas ranjang.
Kejadian ini membuat Papa S tidak dapat menahan emosinya. Dia langsung memukul Romo Gusti dan istrinya. Bahkan, ia mengancam akan membunuh istri tercinta.
Papa S bahkan pergi ke dapur untuk mengambil sebuah parang. Tapi saat kembali ke kamar dengan membawa parang tersebut, istrinya sudah pergi. Sementara itu, Romo Gusti tetap berada di dalam kamar dan mencoba meredakan emosi Papa S.
Teriakan Papa S membuat semua orang di rumah itu terbangun. Anak keduanya, yang dikenal dengan inisial S, langsung berlari ke luar rumah mengejar ibunya.
"Saya sangat emosional dan marah lalu meneriaki mereka berdua. Saya menangis sambil berteriak mengancam Mama S," jelas Papa S.
Kejadian ini menjadi perhatian publik karena melibatkan seorang pastor yang dianggap sebagai figur religius yang harus memberikan teladan bagi umatnya. Publik mengharapkan penjelasan yang memuaskan dari kedua pihak yang terlibat. Hal ini menjadi pembahasan hangat di berbagai forum media sosial dan juga di lingkungan rumah ibadah setempat. Kepercayaan masyarakat terhadap gereja dan para pemimpin agama menjadi goyah akibat insiden ini.
Pastor Paroki Kisol di Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Romo Agustinus Iwanti, yang dituding meniduri istri orang, meminta maaf kepada Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat. Permintaan maaf juga disampaikan kepada imam hingga umat Katolik.
Sebagai pendeta yang dipercayakan untuk memimpin dan memberi teladan, Romo Gusti seharusnya tidak terlibat dalam insiden yang merusak citra gereja. Masyarakat pun berharap bahwa gereja dan kepemimpinan gereja akan memberikan respon yang tegas dan jelas mengenai kasus ini.
Tidak hanya merusak citra gereja dan kepercayaan masyarakat, insiden ini juga berdampak luas pada keluarga Papa S. Keluarga Papa S harus menghadapi pergolakan emosional akibat peristiwa traumatis yang menimpa mereka. Terlebih lagi, anak-anak mereka turut terlibat langsung dalam peristiwa tersebut, mengakibatkan dampak psikologis yang mendalam.
Insiden ini juga membuka ruang diskusi tentang perlindungan hukum bagi korban pelecehan seksual di lingkungan gereja. Perlindungan hukum harus diberikan dengan tegas bagi setiap individu yang menjadi korban, tanpa pandang bulu jabatan atau kedudukan sosial. Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya peran serta masyarakat dalam memastikan bahwa setiap individu mendapatkan perlindungan hukum yang setara.