Skandal Peretasan Telekomunikasi: Peretas China Bobol Data Pejabat AS dan Jaringan Global
Tanggal: 17 Nov 2024 18:36 wib.
Berita tentang aksi penipuan dan peretasan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab semakin menjadi sorotan utama belakangan ini. Terutama, ketika Lembaga Auditor Sertfikasi Sistem Informasi (CISA) bersama dengan Lembaga Investigasi Federal (FBI) mengonfirmasi bahwa para peretas China telah berhasil membobol komunikasi personal sebagian pejabat pemerintah Amerika Serikat.
Caranya adalah dengan meretas beberapa operator telekomunikasi terkemuka di Amerika Serikat, seperti AT&T, Verizon, dan Lumen Technologies. Upaya mereka tidak sampai di situ, hacker China juga berhasil mencuri informasi dari beberapa sistem perusahaan, termasuk rekaman panggilan pelanggan dan permintaan penegakkan hukum.
Informasi ini dikemukakan melalui keterangan gabungan yang dipublikasikan pekan ini, seperti yang dilansir oleh Bleeping Computer pada Jumat, 15 November 2024. Mereka mengungkapkan bahwa pihak yang terafiliasi dengan China telah melakukan pembobolan jaringan telekomunikasi perusahaan, yang memungkinkan mereka untuk mencuri data rekaman panggilan pelanggan.
Selain itu, para penyerang juga terlibat dalam aksi pembobolan komunikasi personal beberapa orang yang terlibat dengan aktivitas pemerintah maupun politik. Pernyataan resmi ini dirilis setelah sebelumnya CISA dan FBI mengonfirmasi adanya peretasan pada akhir Oktober lalu. Mereka juga menyebutkan bahwa grup peretas Salt Typhoon berhasil menyusup ke berbagai operator seluler di Amerika Serikat.
Meskipun belum diketahui secara pasti kapan pertama kali jaringan telekomunikasi AS dibobol, laporan dari sumber internal Wall Street Journals menunjukkan bahwa peretas China telah berhasil mendapatkan akses tersebut selama berbulan-bulan.
Pembobolan ini tidak hanya berdampak pada operator seluler dan perusahaan, tapi juga berpengaruh pada pencurian informasi trafik internet yang dilakukan oleh pebisnis besar dan kecil, serta jutaan warga Amerika yang menjadi pelanggan operator seluler. Bahkan, negara lain seperti Kanada juga mengklaim bahwa peretas China telah menargetkan banyak lembaga pemerintah melalui jaringan telekomunikasi mereka.
Pemerintah Kanada menyebutkan bahwa para peretas juga menargetkan puluhan organisasi, termasuk institusi demokratis, infrastruktur krusial, organisasi media, lembaga think tank, dan non-profit. Salt Typhoon, sebagai pelaku aksi peretasan ini, merupakan grup kawakan yang telah aktif sejak tahun 2019. Mereka berfokus membobol entitas pemerintah dan perusahaan telekomunikasi.