Sistem Keamanan Indodax dan Konsekuensi Peretasan
Tanggal: 13 Sep 2024 12:45 wib.
Bursa kripto resmi Indonesia, CFX, memberikan pernyataan bahwa platform kripto Indodax belum terdaftar sebagai anggota bursa CFX karena belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Sebelumnya, CFX diserang peretasan pada sistem transaksi aset kripto. Direktur Utama CFX, Subani, mengungkapkan bahwa insiden ini telah memicu kekhawatiran di kalangan pengguna dan masyarakat, menyoroti keamanan platform kripto di Indonesia. Hal ini memicu CFX untuk memantau proses investigasi terkait insiden tersebut.
Menurut Subani, insiden ini menjadi pengingat bahwa penerapan standar keamanan yang ketat sangat penting dalam industri kripto. Ia menegaskan pentingnya kewaspadaan dalam mengelola risiko keamanan siber. CFX berkomitmen untuk membantu Indodax memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh Bappebti agar nantinya dapat bergabung sebagai anggota resmi CFX.
Subani juga menambahkan bahwa keamanan merupakan prioritas utama dalam industri tersebut. CFX akan memperketat persyaratan dan proses keanggotaan bursa, sekaligus berkoordinasi dengan SRO terkait dengan penyimpanan aset nasabah. CFX juga berkomitmen untuk terus memperketat standar keamanan melalui proses akreditasi dan pemantauan terhadap setiap platform yang menjadi anggota CFX, demi memperkuat perlindungan bagi nasabah serta menjaga kepercayaan terhadap ekosistem aset kripto di Indonesia.
Secara terpisah, Indodax mengalami sejumlah transaksi mencurigakan yang diduga merupakan aksi peretasan pada Rabu (11/9/2024). Perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts, mencatat transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet Indodax di berbagai jaringan, yang dilaporkan menampung aset senilai sekitar US$ 14,4 juta (sekitar Rp 221 miliar) dan kemudian ditukarkan menjadi Ether. CEO Indodax, Oscar Darmawan, membenarkan bahwa pihaknya diduga mengalami peretasan.
Selama proses investigasi dan pemeliharaan sistem, platform web dan aplikasi Indodax tidak dapat diakses. Namun, Oscar memastikan bahwa saldo pelanggan akan aman, baik secara kripto maupun rupiah.
Reaksi terhadap peretasan ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keamanan dalam ekosistem kripto, terutama di Indonesia. Bursa kripto dan platform-platform sejenis harus memprioritaskan keamanan sebagai bagian integral dari layanan mereka. Selain itu, penerapan standar keamanan yang ketat dan kewaspadaan dalam mengelola risiko keamanan siber menjadi hal yang tak terhindarkan.
Memperhatikan kelemahan dan insiden seperti ini, penting bagi setiap platform yang bergerak dalam industri kripto untuk tidak hanya fokus pada pengembangan teknologi, tetapi juga memastikan keamanan bagi para pengguna. Perlindungan aset kripto dan informasi pribadi pengguna menjadi sebuah tanggung jawab yang tak bisa diabaikan.
Persyaratan keanggotaan bursa juga harus diperketat, dengan koordinasi yang baik antara platform, SRO, dan regulator terkait. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para pengguna kripto dan mengurangi resiko kerugian akibat tindakan peretasan.
Dengan semakin banyaknya insiden keamanan dalam industri kripto, industri ini juga semakin diuji untuk memastikan bahwa infrastruktur yang mendukungnya dapat terus mengikuti perkembangan ancaman keamanan siber. Setiap insiden harus dijadikan pembelajaran untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan dalam sistem, serta untuk melindungi para pelanggan dan memberikan jaminan keamanan yang lebih baik di masa depan.