Sisi Lain Kasus Kematian Dante, Isi Chat Keluarga Yudha Arfandi Diungkap Tamara Tyasmara

Tanggal: 26 Apr 2024 10:34 wib.
Kasus kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante karena tenggelam di kolam renang umum penuh dengan misteri dan konflik yang belum terselesaikan. Bagaimana kisah sebenarnya di balik tragedi tersebut?

Pasalnya, seorang pria bernama Yudha Arfandi menjadi tersangka dalam kasus ini. Yudha bukanlah sosok asing, dia adalah kekasih Tamara Tyasmara, ibu dari Dante. Tamara pun telah mengungkapkan perlakuan keluarga Yudha Arfandi pasca kasus kematian anaknya, yang mengungkap fakta-fakta mengejutkan.

Isi chat keluarga Yudha Arfandi dibongkar oleh Tamara Tyasmara. Chat tersebut mencerminkan sudut pandang yang berbeda dari keluarga Yudha terkait peristiwa tragis ini.

Menurut Tamara, keluarga Yudha telah mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakitkan hati. Mereka terkesan merasa dirugikan dan terbebani oleh kasus yang menimpa Yudha setelah dirinya dititipi untuk menjaga Dante.

“Ada kata-kata yang bikin aku sakit hati banget sih, kayak ada keluarganya si tersangka itu ngomong 'siapa yang nitipin, siapa yang apes’,” ungkap Tamara Tyasmara.

Perkataan yang dilontarkan oleh keluarga Yudha membuat Tamara merasa disalahpahami. Seharusnya, menurut Tamara, mereka lah yang paling merasakan kerugian karena harus kehilangan anak kandungnya sendiri. Namun, keluarga Yudha justru merasa tertekan karena mendapatkan tanggung jawab yang seharusnya mereka rasa sebagai sesuatu yang merugikan.

Tamara juga menyoroti bahwa Yudha sendiri yang meminta Dante untuk bermain bersama dengan anaknya. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang tanggung jawab siapa sebenarnya dalam peristiwa tragis ini.

Dalam situasi yang berbeda, Tamara mengungkapkan bahwa dirinya dan mantan suaminya, Angger Dimas, tidak memiliki komunikasi selama kasus Dante mencuat. Namun, ia berharap hubungannya dengan Angger bisa membaik demi mengawal kasus Dante bersama.

Dengan tegas, Tamara berharap agar kasus kematian Dante dapat terus diproses dan mendapat keadilan yang sesungguhnya. Menurutnya, tersangka harus mendapatkan hukuman seberat-beratnya sebagai bentuk keadilan atas kepergian sang anak.

Namun, Tamara juga menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada itikad baik dari pihak Yudha Arfandi. Bahkan, situasi berbalik di mana Tamara yang dianggap menjadi pelaku oleh keluarga Yudha Arfandi. Mereka bahkan membawa spanduk dukungan untuk Yudha Arfandi, seolah-olah menyudutkan Tamara.

Berkas kasus kematian Dante akhirnya dilimpahkan ke Kejaksaan, memberikan sebuah harapan untuk proses hukum yang lebih transparan dan adil. Hal ini juga diharapkan oleh Tamara sebagai langkah awal untuk memperoleh keadilan atas kematian putranya.

Proses ini juga mencerminkan harapan Tamara bahwa tersangka dapat dihukum setimpal atas perbuatannya. Hingga saat ini, polisi masih menunggu hasil dari pihak Kejaksaan terkait proses selanjutnya dalam penanganan kasus ini.

Dugaan pembunuhan Dante adalah momen yang mendalamkan duka bagi Tamara. Ia harus merayakan Lebaran tanpa kehadiran Dante, mengingatkan bahwa putranya tidak bisa lagi membagi momen-momen bahagia bersama.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyatakan bahwa berkas perkara dugaan pembunuhan Dante sudah dilimpahkan ke Kejaksaan, namun proses hukum masih memerlukan waktu untuk menjalani tahapan selanjutnya.

Dante meninggal dunia pada 27 Januari 2024 akibat tenggelam di kolam renang yang berada di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Kasus ini terus diusut oleh pihak kepolisian, dengan harapan agar kebenaran dapat terungkap dan keadilan dapat terpenuhi.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved