Serangan Phishing Meningkat 26% di 2024! Hati-Hati Penipuan Online Makin Canggih
Tanggal: 2 Mar 2025 08:07 wib.
Dalam beberapa tahun terakhir, kejahatan siber yang dikenal sebagai phishing semakin mengkhawatirkan. Menurut laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber terkenal, Kaspersky, upaya phishing yang berhasil diblokir mencapai hampir 900 juta kasus hanya pada tahun 2024. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan peningkatan 26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana total serangan phishing yang diblokir mencapai hampir 710 juta.
Lonjakan aktivitas phishing mengalami puncaknya antara bulan Mei hingga Juli 2024, bersamaan dengan musim liburan di mana banyak orang merencanakan perjalanan. Pada masa ini, para penipu lebih aktif menciptakan skema untuk menargetkan wisatawan dengan menawarkan pemesanan tiket pesawat dan hotel palsu, serta paket wisata yang tampak sangat menarik tetapi sebenarnya hanya kebohongan belaka.
Pakar keamanan di Kaspersky mengidentifikasi bahwa berbagai jenis skema phishing yang beredar tidak hanya bertujuan untuk menguras rekening arah dan mencuri informasi pribadi, tetapi juga untuk menginstal perangkat lunak berbahaya di perangkat korban. Serangan ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi mereka yang mungkin kurang awas dalam memilih situs booking yang terpercaya.
Pada tahun 2024, pelaku kejahatan siber semakin cerdik dalam meniru situs web terkenal seperti Booking.com, AirBnB, dan juga platform sosial media seperti TikTok dan Telegram. Mereka menciptakan halaman web yang sangat mirip dengan yang asli, sehingga sulit bagi pengguna biasa untuk membedakannya. Salah satu contoh konkrit dari modus operandi ini adalah kampanye phishing yang mengeksploitasi TikTok Shop. Di sini, penipu membuat halaman login palsu yang dimaksudkan untuk mencuri kredensial para penjual, mengakibatkan kerugian yang cukup besar.
Tren penipuan semacam ini juga memanfaatkan isu-isu yang tengah hangat dibicarakan di masyarakat. Misalnya, mereka yang menggunakan citra selebriti tanpa izin untuk mempromosikan hadiah atau undian kepada penggemar. Metode ini tidak hanya menampilkan daya tarik emosional, tetapi juga menunjukkan bahwa pelaku kejahatan terus berinovasi dan memanfaatkan ketertarikan publik terhadap tokoh terkenal. Markas Kaspersky memperkirakan bahwa taktik ini akan terus digunakan oleh penjahat siber hingga tahun 2025.
Olga Svistunova, seorang pakar keamanan dari Kaspersky, dalam keterangannya menyatakan bahwa para penjahat kerap menggabungkan elemen visual dan branding dari beberapa perusahaan dalam satu halaman phishing. Ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik dan efektivitas kampanye mereka dalam menjebak korban. Dengan demikian, mereka tidak hanya mampu menipu pengguna yang tidak menaruh curiga tetapi juga meningkatkan jumlah korban yang terjaring dalam jaring penipuan ini.
Perkembangan teknologi juga semakin memperburuk situasi. Penggunaan alat yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI) memungkinkan para pelaku untuk menciptakan situs web palsu yang sangat mirip dengan yang asli, membuatnya lebih sulit untuk dideteksi sebagai penipuan. Dengan kemampuan algoritma yang semakin canggih, kejahatan siber ini menjadi semakin rumit dan berbahaya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan selalu memeriksa keaslian situs yang mereka kunjungi, khususnya saat melakukan pemesanan hotel atau tiket pesawat. Jangan tergiur dengan penawaran yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Selalu pastikan untuk memeriksa URL situs dan menggunakan sumber yang terpercaya sebelum memberikan informasi pribadi atau melakukan transaksi keuangan.
Dalam menghadapi meningkatnya aktivitas phishing, edukasi tentang cara mengenali tanda-tanda penipuan juga menjadi kunci untuk melindungi diri dari risiko yang ada. Pihak berwenang dan perusahaan teknologi harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta melindungi individu dari kepala penipuan yang semakin cerdik ini.
Dengan demikian, penting bagi setiap individu untuk menjadi pelindung bagi diri sendiri dan orang-orang terdekatnya dengan tetap waspada. Keberadaan data dan informasi pribadi yang aman merupakan hal yang sangat berharga, dan setiap tindakan pencegahan sangatlah berarti dalam dunia yang semakin terdigitalisasi ini.