Seorang Siswa di SMA Negeri 1 Torjun, Sampang-Madura Menganiaya Seorang Guru Hingga Tewas
Tanggal: 2 Feb 2018 16:31 wib.
Seorang guru kesenian di SMA Negeri 1 Torjun menjadi korban penganiayaan hingga tewas oleh seorang muridnya. Guru yang menjadi korban penganiyaan tersebut bernama Budi Cahyono, sedangkan pelaku berinisial HL.
Kejadian ini berawal ketika sang guru sedang mengajar di kelas, namun sang siswa (pelaku) ini malah tertidur saat jam pelajaran berlangsung. Melihat hal tersebut sangatlah wajar jika sang guru mendekati siswa tersebut kemudian mukanya (pelaku) dicoret oleh Budi dengan tinta sebagai bentuk teguran ringan untuk mendidik siswa.
Alhasil pelaku yang berinisial HL tersebut tidak menerima mukanya dicoret sehingga HL memukul guru tersebut. Bahkan tidak berhenti disitu, siswa ini juga mencegat sang guru di tengah jalan, kemudian memukul korban. Setelah Budi guru kesenian itu sampai dirumahnya, dia langsung pingsan dan segera dilarikan ke rumah sakit DR. Sutomo Surabaya. Namun, sangat disayangkan nyawa sang guru tak tertolong.
"Dia meninggal dunia di RS Dr Soetomo Surabaya sekitar pukul 22.00 WIB, dan dua jam dari meninggalnya guru Budi itu, tersangka kami tangkap di rumahnya," ucap Hery.
Kerjadian penganiayaan tersebut terjadi pada hari Kamis (1/02) sekitar pukul 13.00. Pelaku ditangkap pada malam Kamis di rumahnya.
"Penangkapan dilakukan di rumahnya di Dusun Brekas, Desa Torjun, Kecamatan Torjun, Sampang, sekitar pukul 24.00 WIB," ucap Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hery Kusnanto, Jumat (2/2) pagi.
Kepada Dinas Pendidikan Sampang, Moh Jupri Riyadi sangat menyangkan aksli pelaku tersebut pada gurunya. Riyadi turus ikut mendampingi petugas kepolisian saag melakukan penangkapan pelaku di rumahnya. Budi diduga meninggal karena pembuluh darahnya pecah akibat dipukuli HL.
Kepala SMA Negeri 1 Torjun Sampang, Amat saat dirinya dihubungi menjelaskan bahwa pemukulan pada Budi berawal saat sang guru tengah menyampaikan pelajaran kesenian di kelas. Karena HL tertidur saat di kelas, sontak Budi guru kesenian itu menghampiri HL lalu mencoretnya dengan tinta. Namun, HL malah membalasnya dengan pukulan.
Menurut Amat juga menambahkan bahwa tindakan Budi itu sudah biasa dilakukan kepada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran.
"Saya sendiri sebenarnya sedang tidak berada di dalam kelas, informasinya HL ditegur oleh Pak Budi saat pelajaran kesenian terakhir itu, kemungkinan anak ini masih mengulang kembali kesalahannya dan tiba-tiba HL memukuli Pak Budi," ujar Amat.
Amat juga mengatakan bahwa Budi sempat menceritakan kejadian di ruang kelas 12 kepadanya. Namun, saat Budi menceritakan kejadian tersebut, dia masih terlihat sehat hanya saja tampak lesu.
"Baru tadi (Kamis) sore saya mendengar kabar bahwa Pak Budi dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit Surabaya karena tidak sadarkan diri," kata Amat.
Teman-teman sekelas HL (pelaku) juga sangat menyayangkan tindakan yang bersangkutan terhadap pada guru mereka. Sedangkan mereka menilai bahwa tindakan Budi tersebut masih sangat wajar dilakukan.
Tanggapan serupa juga disampaikan oleh Bupati Sampang, Fadhilah Budiono. Dirinya menyayangkan tragedi yang menimpa dunia pendidikan di SMAN 1 Torjun hingga menewaskan seorang guru.
"Sangat disayangkan dan tidak seharusnya hal itu terjadi di dunia pendidikan kita," ucap Fadhilah di Sampang.
Fadhilah meminta agar pihak kepolisian segera bertindak cepat dan tegas mengatasi berbagai kemungkinan yang terjadi. Menurutnya kasus ini telah menodai citra pendidikan.
"Saya juga telah meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Sampang, agar memperhatikan kasus ini," tutupnya.