Ribut Soal Uang PJS Kades Bangun Rejo, Tewas Ditembak Anak Kandung
Tanggal: 27 Apr 2025 11:12 wib.
Peristiwa tragis terjadi di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumsel, pada Kamis (24/4/2025) sekitar pukul 13.30 WIB. Gusmadi Wiranata (23), seorang pria muda, nekat menembak ibu kandungnya, Hely Febriyanti (50), yang juga menjabat sebagai pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa (Kades) Bangun Rejo. Tindak kekerasan ini dipicu oleh cekcok mulut terkait masalah uang yang diduga melibatkan tugas sang ibu sebagai Pjs Kades.
Menurut informasi yang dihimpun, insiden bermula saat terjadi perdebatan sengit antara Gusmadi dan Hely di rumah mereka. Cekcok tersebut semakin memanas, dengan topik uang PJS Kades yang menjadi pemicu utama pertengkaran. Dalam keadaan emosi yang tak terkendali, Gusmadi kemudian mengeluarkan senjata api dan menembak ibunya.
Setelah kejadian tersebut, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Charitas Belitang untuk mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, upaya penyelamatan nyawa Hely tidak membuahkan hasil. Korban dinyatakan meninggal dunia saat dalam penanganan medis, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Kejadian ini tentunya mengguncang masyarakat setempat, mengingat hubungan darah yang terjalin antara pelaku dan korban.
Gusmadi, yang merupakan anak kandung korban, kini ditahan oleh pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Penyidik dari Polres OKU Timur telah mendalami kasus ini lebih lanjut. Penembakan ini dikategorikan sebagai tindak pidana pembunuhan, dan Gusmadi akan menjalani proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Peristiwa ini tidak hanya menambah daftar kekerasan dalam rumah tangga, tetapi juga menyoroti masalah yang kerap terjadi di masyarakat, yaitu ketegangan yang melibatkan uang dan harta. Tak jarang, pertengkaran mengenai masalah keuangan dapat memicu tindak kekerasan yang berujung pada tragedi seperti ini.
Masyarakat Desa Bangun Rejo dan sekitarnya tentunya merasa sangat terkejut dan berduka atas kejadian tersebut. Banyak warga yang mengenal Hely sebagai sosok yang dikenal baik, terutama karena peranannya sebagai Pjs Kades yang sering terlibat langsung dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat. Tidak sedikit yang mengatakan bahwa Hely adalah sosok yang penyayang dan sabar, sehingga kepergiannya dengan cara tragis ini meninggalkan kesedihan yang mendalam.
Terkait dengan motif yang melatarbelakangi peristiwa ini, polisi sedang menyelidiki lebih lanjut. Beberapa saksi mata yang berada di lokasi kejadian memberi keterangan bahwa pertengkaran antara ibu dan anak tersebut sempat terdengar cukup keras sebelum akhirnya terjadi penembakan. Polisi juga menelusuri informasi mengenai masalah keuangan terkait uang yang diperoleh Hely sebagai Pjs Kades, yang diduga menjadi sumber ketegangan dalam keluarga tersebut.
Pihak kepolisian berharap dapat segera mengungkap lebih dalam lagi mengenai motivasi Gusmadi melakukan tindakan keji ini. Meskipun di beberapa kasus, kekerasan yang terjadi dalam keluarga seringkali dipicu oleh masalah keuangan, namun ini bukanlah alasan yang membenarkan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga keharmonisan dalam keluarga, serta menyelesaikan permasalahan dengan cara yang lebih baik, tanpa melibatkan kekerasan. Semoga ke depannya, kejadian seperti ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar lebih menghargai hubungan keluarga dan menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih bijak.