Sumber foto: LinkedIn

Pusat Kehidupan Islam di Universitas Rutgers Dirusak di Amerika Serikat

Tanggal: 13 Apr 2024 21:00 wib.
Pusat Kehidupan Islam di Universitas Rutgers di Amerika Serikat dijarah dan dihina pada hari pertama perayaan Eid, kata pejabat.

"Pada hari ini, kami menyaksikan karya seni dengan ayat-ayat Quran yang hancur, jendela-jendela yang pecah, TV-TV yang dirusak, printer yang rusak, karya seni yang dihancurkan, dan bendera Palestina kami yang dihancurkan," kata Atiyah Aftab, ketua pusat tersebut.

"Tindakan tercela ini, yang terjadi pada hari suci kami, jelas-jelas dipicu oleh Islamofobia dan jelas merupakan kejahatan kebencian yang menargetkan populasi Muslim kami di Rutgers."

Kepolisian setempat, dengan dukungan kantor jaksa agung, telah membuka penyelidikan terkait kejahatan kebencian.

Direktur eksekutif CAIR New Jersey, Selaedin Maksut mengatakan: "Kami juga mendesak Universitas Rutgers untuk mendengar keprihatinan mahasiswa Muslim yang telah lama menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya kebencian anti-Muslim dan anti-Palestina."

Kejadian ini sungguh mengkhawatirkan dan menunjukkan bahwa perlunya upaya lebih besar dalam memerangi diskriminasi dan kebencian terhadap komunitas Muslim di berbagai negara, termasuk di Amerika Serikat. Data dari Pew Research Center menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kasus kebencian terhadap Muslim di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun 2019 saja, terdapat lebih dari 500 insiden kebencian terhadap Muslim di Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan vandalisme dan kebencian seperti yang terjadi di Universitas Rutgers belum merupakan kejadian yang terisolasi, melainkan bagian dari masalah yang lebih luas.

Oleh karena itu, penting bagi lembaga-lembaga pendidikan seperti Universitas Rutgers untuk tidak hanya mengutuk tindakan kebencian tersebut, tetapi juga untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam memberikan perlindungan dan memperkuat rasa aman bagi komunitas Muslim di lingkungan kampus. Langkah-langkah tersebut bisa meliputi peningkatan keamanan fisik, pelatihan bagi staf dan mahasiswa dalam menghadapi kejahatan kebencian, serta memperkuat program-program keberagaman dan pemahaman antarbudaya di lingkungan kampus.

Selain itu, peran masyarakat dalam mendukung komunitas Muslim juga sangat penting. Dukungan moral dan kehadiran solidaritas dari orang-orang dari berbagai latar belakang dapat membantu mengurangi ketakutan dan isolasi yang dirasakan oleh komunitas Muslim pasca-kejadian vandalisme. 

Sebagai komunitas global, kita juga harus mengambil pelajaran dari kejadian ini untuk terus memperjuangkan perdamaian, toleransi, dan penghormatan terhadap semua agama dan kepercayaan. Hanya dengan bekerja sama, kita dapat membangun dunia yang lebih inklusif dan aman bagi semua orang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved