Pria Cabuli 2 Bocah Laki-Laki di Bandung, Modus Pura-Pura Baik ke Korban
Tanggal: 3 Sep 2024 18:43 wib.
Seorang pria paruh baya berusia 44 tahun dengan inisial AF ditangkap oleh warga dan diduga mencabuli dua bocah laki-laki. Peristiwa asusila ini terjadi di Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. AF, yang berprofesi sebagai Asisten Rumah Tangga (ART), mengakui perbuatannya setelah diamankan polisi.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Abdul Rahman, mengungkapkan bahwa AF mengakui secara terperinci perbuatannya kepada penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung. Ia mengaku telah melakukan penyekapan seksual terhadap dua bocah laki-laki berusia 11 dan 7 tahun dengan modus operandi pura-pura baik kepada korban. Pelaku mendekati korban yang sedang bermain di sekitar rumah tempatnya bekerja, sehingga korban yang masih anak-anak terpedaya olehnya.
Pelaku diketahui telah melakukan perbuatan tersebut kurang lebih lima kali terhadap korban, dengan kejadian terakhir terjadi pada Jumat, 23 Agustus 2024. Aksi bejat AF terungkap setelah korban melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya. Setelah menerima laporan, orang tua korban melaporkan AF ke Polsek Bojongloa Kaler.
AKP Siska Arina, Wakasat Reskrim Polrestabes Bandung, menjelaskan bahwa AF adalah ART yang disalurkan oleh sebuah perusahaan jasa home care, sementara kedua korban merupakan tetangga rumah tempat kerja AF. Penyidik telah melakukan visum terhadap kedua korban dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Akibat perbuatannya, AF disangkakan melanggar Pasal 82 junto 76 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penerapan Perpu Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya adalah 5 hingga 15 tahun penjara dengan denda paling banyak Rp5 miliar.
Kasus ini kemudian menjadi perbincangan hangat di masyarakat setempat dan menimbulkan kecaman yang tajam. Video viral di media sosial menunjukkan pelaku AF dikerumuni oleh warga yang kesal, bahkan ada yang sampai melampiaskan emosinya dengan memberikan pukulan kepada pelaku.
Peristiwa ini juga menimbulkan keprihatinan yang mendalam terhadap keamanan dan perlindungan anak-anak di lingkungan sekitar. Kehadiran seorang pelaku kejahatan seksual anak di tengah-tengah masyarakat perumahan menunjukkan pentingnya pengawasan dan pemantauan terhadap para pekerja rumah tangga yang berinteraksi dengan anak-anak di lingkungan tempat tinggal.