Sumber foto: Goggle

Polisi Thailand Temukan Jejak Sianida dalam Kopi, Diduga Penyebab Kematian Enam WNA di Hotel Mewah Bangkok

Tanggal: 18 Jul 2024 13:20 wib.
Polisi Thailand berkumpul di luar Hotel Grand Hyatt Erawan di Bangkok, Thailand, pada Selasa, 16 Juli 2024. Mereka tengah menyelidiki kematian enam warga negara asing (WNA) yang ditemukan tewas di hotel mewah itu, diduga akibat keracunan. Keenam korban tersebut terdiri dari dua warga Amerika keturunan Vietnam dan empat warga Vietnam. Dari hasil penyelidikan, polisi telah mengonfirmasi penemuan jejak sianida dalam kopi yang dikonsumsi oleh para korban.

Polisi Thailand terus intensif melakukan penyelidikan terkait kasus kematian enam WNA di Hotel Grand Hyatt Erawan, Bangkok. Para korban pertama kali ditemukan oleh staf hotel setelah mengalami kondisi yang mencurigakan di kamar mereka. Keenam orang tersebut berjenis kelamin tiga laki-laki dan tiga perempuan. Selain itu, polisi telah memastikan bahwa tidak ada tamu lain yang masuk ke dalam kamar tersebut setelah terakhir kali keenam orang itu terlihat hidup.

Letnan Jenderal Trairong Piwpan, kepala divisi forensik polisi Thailand, mengungkapkan bahwa jejak sianida ditemukan dalam cangkir-cangkir kosong yang ditemukan di lokasi kejadian. Namun, hasil resmi dari autopsi mereka diperkirakan baru akan diumumkan pada hari Kamis, 18 Juli 2024. Penemuan jejak sianida ini menambah kerumitan kasus ini.

Polisi juga telah menduga motif dari insiden tersebut terkait dengan masalah keuangan yang melibatkan seorang suami dan istri. Informasi ini didapat dari keluarga korban, sebagaimana disampaikan oleh Wakil Kepala Polisi Bangkok, Noppasin Punsawat. Kedua korban yang terkait dengan kasus ini warga Amerika keturunan Vietnam.

Terlepas dari kasus ini, FBI Amerika juga dilibatkan dalam penyelidikan atas insiden ini. Pihak berwenang Thailand juga telah menghubungi Kedutaan Besar Vietnam dan Amerika Serikat untuk memberitahukan mengenai kematian ini. Meskipun demikian, Noppasin menegaskan bahwa kasus ini diduga bersifat pribadi dan tidak mengancam keselamatan wisatawan di Thailand.

Lebih lanjut, Letnan Jenderal Thiti Sangsawang menambahkan bahwa dugaan bunuh diri massal tidak masuk akal karena beberapa korban telah merencanakan perjalanan mereka dengan baik, termasuk menyewa pemandu dan sopir. Posisi tubuh korban yang tidak berada di satu lokasi yang sama, seperti di kamar tidur dan ruang tamu, juga menunjukkan bahwa mereka tidak sengaja mengonsumsi sianida bersama-sama.

Dari informasi yang dihimpun, kepolisian Thailand melaporkan bahwa keenam korban tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan di tempat kejadian. Barang bawaan mereka telah dipersiapkan untuk keberangkatan, dan penghuni kamar itu seharusnya check-out pada hari itu. Namun, di kamar tersebut ditemukan makanan dari layanan kamar yang tidak dimakan, sementara minuman telah dikonsumsi.

Kematian keenam WNA ini merupakan insiden tragis yang menggemparkan masyarakat internasional. Polisi pun terus melakukan penyelidikan secara intensif untuk mengungkap kebenaran di balik kasus ini. Penyebaran jejak sianida dalam kopi yang dikonsumsi para korban menambah misteri dalam kasus tersebut.

Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya keamanan dan pengawasan terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi, baik bagi warga negara asing maupun lokal. Penyelidikan yang ketat serta kerja sama internasional antar lembaga penegak hukum menjadi hal yang krusial dalam mengungkap fakta-fakta yang mendasari insiden ini. Semoga penegakan hukum dapat membawa keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan serta mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. Polisi dan pemerintah setempat perlu meningkatkan tindakan preventif dan pengamanan untuk menjamin keselamatan bagi para wisatawan yang berkunjung ke negara mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved