Polisi di Palangkaraya Diduga Bunuh Wargadan Merampas Mobil Korban
Tanggal: 16 Des 2024 16:03 wib.
Tampang.com | Sebuah peristiwa yang mengejutkan terjadi di Kota Palangkaraya, di mana seorang anggota Polresta Palangkaraya Brigadir AKS diduga membunuh seorang warga sipil berinisial BA di Kilometer 39 Bukit Batu Palangkaraya pada 26 November 2024. Kasus ini mencuat setelah warga sekitar menemukan jenazah korban yang saat itu tanpa identitas di Kalteng pada 6 Desember 2024.
Mengutip pernyataan dari Kapolda Kalteng Irjen Djoko Poerwanto pun membenarkan terkait peristiwa pembunuhan yang diduga melibatkan anggota Polresta Palangkaraya itu.“ Kita melakukan penyelidikan, mengarah kepada terduga yang anggota Polresta (AKS),” kata Djoko saat dihubungi, Minggu (15/12).
Menurut keterangan saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian, mereka melihat mobil milik BA berhenti di daerah tersebut dengan posisi pintu terbuka dan tanda-tanda perjuangan. Hal ini mengindikasikan adanya perlawanan sebelum BA tewas.
Selain kasus pembunuhan, pelaku juga diduga merampas mobil korban. Mobil BA ditemukan terparkir di kawasan Perum Bukit Samarinda, tepatnya di Dusun Wonorejo, Kecamatan Sebangau, Kabupaten Pulang Pisau. Kondisi mobil terlihat rusak akibat kecelakaan.
Kepolisian telah melakukan otopsi terhadap jenazah BA untuk memperkuat alat bukti. Selain itu, mereka juga melakukan olah TKP untuk mencari petunjuk yang dapat menguatkan dugaan terhadap pelaku pembunuhan. Proses penyelidikan masih terus berlangsung guna mengungkap motif sebenarnya di balik pembunuhan tersebut.
Insiden ini mengejutkan warga Palangkaraya dan menimbulkan kekhawatiran terhadap penegakan hukum di daerah tersebut. Kehadiran seorang anggota polisi yang diduga terlibat dalam aksi kriminal menimbulkan pertanyaan besar terkait profesionalisme dan integritas institusi kepolisian.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada jajarannya agar melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap kasus ini. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum yang berkeadilan serta menegaskan bahwa tak ada satu pun oknum polisi yang akan dilindungi dalam kasus-kasus kriminal.
Peristiwa ini juga mengingatkan kita semua bahwa penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap aparat penegak hukum sendiri apabila terbukti bersalah. Semua pihak berharap agar kasus ini segera terungkap seluruhnya dan pelaku dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kasus ini juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap anggotanya guna mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang. Masyarakat juga diharapkan untuk tetap percaya dan mendukung upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Maka, mari kita tunggu hasil penyelidikan yang sedang berlangsung dan berharap agar keadilan dapat terwujud dalam kasus ini.
Dengan demikian, kasus yang mengejutkan ini memberikan pelajaran berharga bagi seluruh pihak, baik masyarakat maupun institusi, untuk terus menjaga integritas dan menegakkan keadilan demi terciptanya tatanan hukum yang adil dan berkeadilan di Kota Palangkaraya.