Sumber foto: Google

Polisi dan Warga Jadi Korban Penyiraman Air Keras Saat Tawuran di Pamulang

Tanggal: 20 Jan 2025 14:14 wib.
Tampang.com | Insiden mengerikan terjadi di perbatasan Jalan Cirendeu Raya, Tangerang Selatan, Kamis (16/1/2025) dini hari. Seorang anggota polisi, Briptu Fadel Ramos, dan seorang warga bernama Dion Saputra (25), menjadi korban penyiraman air keras saat berusaha membubarkan aksi tawuran. Kedua korban menderita luka serius pada mata akibat siraman air keras, sementara Briptu Fadel juga mengalami luka akibat sabetan senjata tajam.

Peristiwa bermula saat tim patroli siber Polres Tangerang Selatan mendeteksi rencana tawuran melalui pantauan media sosial. Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti dengan pengiriman personel ke lokasi untuk mencegah bentrokan.

Saat polisi tiba di lokasi kejadian, dua kelompok pemuda telah berkumpul dan saling menyerang dengan senjata tajam. Upaya pihak kepolisian untuk membubarkan massa justru berujung pada aksi brutal, di mana pelaku melemparkan air keras ke arah petugas dan warga sekitar yang mencoba membantu.

"Kami berusaha menghalau massa untuk menghindari jatuhnya korban, namun situasi tidak terkendali. Tiba-tiba ada yang menyiramkan air keras," ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Bambang Susilo.

Briptu Fadel Ramos mengalami luka serius pada mata akibat paparan air keras, dan luka tambahan di lengannya akibat sabetan senjata tajam. Sementara itu, Dion Saputra, seorang warga yang kebetulan berada di lokasi, juga menderita cedera parah pada matanya.

Kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Briptu Fadel kini dirawat intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, sementara Dion masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

"Kondisi mereka cukup serius, terutama pada mata. Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari tim medis," ungkap AKBP Bambang.

Polisi kini tengah menyelidiki insiden tersebut. Beberapa pelaku yang diduga terlibat dalam aksi tawuran sudah diidentifikasi, dan operasi penangkapan segera dilakukan. Pihak kepolisian juga memeriksa kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti tambahan.

"Kami tidak akan tinggal diam. Pelaku yang bertanggung jawab atas penyiraman air keras ini akan ditangkap dan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas AKBP Bambang.

Selain itu, pihak kepolisian telah meningkatkan patroli dan pengawasan di wilayah Tangerang Selatan untuk mencegah kejadian serupa. Tawuran antar-pemuda sering kali dipicu oleh hal sepele yang disebarkan melalui media sosial, dan polisi kini lebih aktif memantau aktivitas online untuk mencegah potensi konflik.

Peristiwa ini menuai keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat. Warga Tangerang Selatan berharap aparat kepolisian dapat mengambil langkah tegas terhadap pelaku tawuran dan memastikan keamanan wilayah mereka.

"Sangat disayangkan, kejadian seperti ini terus berulang. Kami berharap ada tindakan yang lebih tegas agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujar Rizky, salah satu warga setempat.

Di media sosial, banyak netizen yang mengecam aksi brutal para pelaku dan menyampaikan doa untuk kesembuhan para korban. Tagar #HentikanTawuran dan #PrayForFadel menjadi trending, menunjukkan solidaritas masyarakat terhadap insiden tersebut.

Kapolres Tangerang Selatan menekankan pentingnya kolaborasi antara pihak kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mencegah aksi tawuran. Edukasi kepada pemuda dan pengawasan di tingkat komunitas dianggap sebagai langkah penting untuk memutus rantai kekerasan ini.

"Kami mengimbau semua pihak, terutama orang tua, untuk mengawasi anak-anak mereka. Jangan sampai mereka terlibat dalam aksi yang merugikan diri sendiri maupun orang lain," pesan AKBP Bambang.

Insiden penyiraman air keras saat tawuran di Pamulang menjadi pengingat akan pentingnya langkah pencegahan dan penegakan hukum yang tegas. Diharapkan, kejadian serupa tidak lagi terjadi, dan keamanan serta ketertiban masyarakat dapat terus terjaga. Polisi terus bekerja keras untuk menangkap pelaku dan memastikan keadilan bagi para korban.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved