Penuturan Imam Masjid yang Mengalami Penyerangan saat Berdagang Bubur
Tanggal: 27 Apr 2024 15:59 wib.
Imam masjid Udin, yang bertempat tinggal di RW 07, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, telah mengalami kejadian traumatik akibat penyerangan yang menimpanya. Kejadian tersebut terjadi saat Udin sedang berdagang bubur kacang hijau di Jalan Tanjung Lengkong, RW 07, Bidara Cina pada Rabu (24/4/2024) sekira pukul 08.00 WIB.
Walaupun tidak mengalami luka fisik, gerobak dagang yang menjadi sumber penghasilan bagi keluarganya rusak parah akibat serangan senjata tajam yang dilakukan oleh pelaku.
Menurut Udin, penyerangan terjadi ketika dia sedang menjajakan dagangannya di Jalan Raya Tanjung Lengkong, Bidara Cina. Tiba-tiba, seorang pria mendekatinya dan meminta satu porsi bubur kacang hijau dengan harga Rp5 ribu. Udin melayani pesanan tersebut dengan baik, namun pelaku tidak berkewajiban membayar.
Tak lama kemudian, pelaku datang lagi ke lokasi dengan membawa sebilah celurit berukuran sekitar 1 meter. Dia langsung mengayunkan celurit tersebut ke arah gerobak dagangan Udin, merusak kaca-kaca dan menggulingkan gerobak tersebut, menyebabkan dagangan berceceran. Terkejut dan panik, Udin bersembunyi di salah satu rumah warga di sekitar tempat kejadian.
Setelah memastikan bahwa pelaku telah pergi, Udin memeriksa kerusakan yang ditimbulkan. Meskipun tidak mengalami luka fisik akibat insiden tersebut, Udin mengaku masih trauma dan belum bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Keluarganya akhirnya memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur, meskipun Udin sendiri awalnya tidak berniat untuk melibatkan pihak berwajib karena alasan psikologis dan biaya yang dibutuhkan.
Menurut Adi, seorang warga sekitar yang turut memberikan kesaksian, pelaku tampak dalam pengaruh minuman beralkohol ketika melakukan penyerangan tersebut. Karena itu, udin sangat berterima kasih bahwa polisi turut mencari pelaku secara serius.
Menanggapi insiden ini, polisi meminta warga untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu yang mengaitkan kasus ini dengan SARA. Mereka berjanji untuk mengusut kasus penyerangan ini dengan seadil-adilnya tanpa melibatkan faktor SARA dalam penanganannya.
Udin saat ini sedang dalam upaya pemulihan baik secara fisik maupun mental. Meskipun demikian, ia tetap bersikukuh untuk tidak membesar-besarkan kasus ini dan menerima segala korban yang ia alami dengan lapang dada.
Dalam situasi seperti ini, Udin juga mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu SARA dan menyerukan agar segala aspek yang berkaitan dengan keadilan dan penegakan hukum dapat dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hanya dengan demikian, keadilan yang sesungguhnya bisa dirasakan oleh semua pihak.