Sumber foto: google

Pemulung Perempuan di Kota Palu Jadi Korban Penembakan Oknum TNI AU

Tanggal: 15 Jul 2024 01:40 wib.
Pemulung adalah salah satu profesi yang seringkali terpinggirkan dalam masyarakat. Mereka bekerja dengan kondisi yang sulit, seringkali di lingkungan yang tidak sehat, namun tetap gigih mencari rezeki untuk keluarga mereka. Di Kota Palu, seorang pemulung perempuan mengalami nasib tragis setelah menjadi korban penembakan oleh oknum TNI AU.

Jerni perempuan asal Desa Kalora, Kabupaten Sigi, yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung menjadi korban penembakan saat mencari barang bekas di Jalan Dewi Sartika, Kota Palu pada Kamis sore (11/7/2024). Pelakunya adalah oknum TNI AU yang tinggal di Kompleks Rumah Dinas TNI AU.

Korban menceritakan, dia dan rekannya mencari barang bekas di kompleks perumahan itu sekitar pukul 16.30 sore. Korban mengaku sempat dilarang pelaku namun tetap nekad dengan alasan hanya mencari barang bekas di belakang rumah dinas. Namun tiba-tiba oknum TNI AU di lokasi itu menembak dengan senapan angin dan mengenai korban pada bagian pinggang sebelah kiri.

"Kami hanya lihat-lihat sampah di situ cari barang bekas. Lalu dia keluar langsung menembak dan kejar kami," Jerni menceritakan. Akibat tembakan itu Jerni harus dirawat di RS Samaritan Palu untuk menjalani operasi. Sementara itu Wakil Bupati Sigi, Samuel Pongi usai menjenguk korban berharap kasus itu ditangani sesuai prosedur hukum.

"Kami berharap ada proses hukum untuk menjamin dan memastikan bahwa semua masyarakat siapapun dia sama di mata hukum," kata Samuel di RS Samaritan Palu, Kamis malam (11/7/2024). Samuel juga meminta pihak keluarga korban agar menahan diri dan menyerahkan proses hukum kepada aparat. 

Korban sendiri hingga Kamis malam masih mengeluhkan sesak pernapasan. Pihak rumah sakit menjadwalkan operasi korban dilakukan pada Jumat pagi ini, (12/7/2024).

Para saksi mengungkapkan bahwa Jerni bersama temannya masuk ke komplek rumah dinas TNI AU. Ia masuk untuk mencari kardus dan botol bekas. "Kitorang masuk itu hanya baa ambil blek, kardus dan botol-botol plastik yang sudah tidak di pakai," ucap Jerni usai mendapatkan perawatan di RSU Samaritan Palu. Beberapa menit setelah Jerni dan kawan-kawannya memilah sampah plastik, kemudian anjing menggogong pada mereka. 

Setelah itu, keluar satu oknum anggota TNI AU dengan membawa senapan angin dan langsung menembak Jerni. "Tiba-tiba dia keluar dan langsung menembak saya pakai senapan. Dia menuduh kami mencuri padahal kami tidak melakukan itu," bebernya. Korban mengalami luka tembak pada perut bagian sebelah kiri. Sementara dua rekannya yang ingin membantu korban, juga sempat mendapatkan ancaman senjata tajam dari pelaku.

Usai ditembak, korban merasakan nyeri di seluruh tubuhnya hingga tidak mampu untuk berdiri. Sekitar pukul 19.00 Wita, korban langsung dilarikan ke RS Umum Samaritan Palu untuk mendapatkan perawatan intensif. Demi keadilan, kita berharap kasus penembakan ini segera mendapatkan kejelasan dan tindak lanjut yang adil. Semoga Jerni dan keluarganya dapat mendapatkan keadilan atas kejadian yang menimpanya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved