Sumber foto: google

ORMAS Geruduk Puskesmas Leuwisadeng Bogor, Pelaku Ancam Tebas Tim Medis Pakai Sajam

Tanggal: 27 Apr 2024 17:54 wib.
Sebuah insiden yang mengejutkan terjadi di Puskesmas Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebuah kelompok organisasi masyarakat (ormas) melakukan aksi kekerasan di fasilitas kesehatan tersebut. Mereka merasa tidak puas dengan pelayanan medis yang diberikan, bahkan sampai mengajak rekan-rekannya untuk melakukan penyerangan. Kejadian ini sangat disayangkan, terutama bagi para tenaga medis yang menjadi korban intimidasi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mengecam tindakan intimidasi yang dilakukan oleh anggota ormas tersebut. Mereka menyayangkan adanya ancaman yang dilakukan dengan membawa senjata tajam, yang tentu saja sangat mengancam keselamatan para petugas medis.

Peristiwa tersebut bermula saat anggota keluarga dari ormas tersebut membawa salah satu anggotanya yang sedang sakit untuk mendapatkan perawatan di puskesmas. Setelah mendapatkan penanganan awal, pihak puskesmas memberitahukan kepada keluarga pasien agar menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Namun, karena rasa tidak sabar, anggota ormas tersebut kembali dengan membawa rombongan rekannya ke Puskesmas Leuwisadeng.

Kejadian tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 31 detik yang menunjukkan seorang pria yang didampingi rekan-rekannya menghina petugas medis sambil membawa senjata tajam berupa golok panjang. Mereka bahkan mengancam untuk menebas dan membelah tim medis yang bertugas.

Insiden tersebut menunjukkan bahwa ketidakpuasan terhadap pelayanan kesehatan masih menjadi isu yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dalam konteks ini, Dinas Kesehatan perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kerja sama antara petugas medis dan pasien. Selain itu, perlu juga dibentuk mekanisme penyelesaian konflik yang positif untuk meminimalisir terjadinya tindakan kekerasan dalam pelayanan kesehatan.

Data statistik juga mengindikasikan bahwa insiden kekerasan terhadap petugas medis di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut laporan dari Komisi K3 RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, pada tahun 2020 terdapat 86 kasus kekerasan verbal, 42 kasus kekerasan non-fisik, dan 28 kasus kekerasan fisik terhadap petugas medis. Hal ini menggambarkan bahwa perlindungan terhadap tenaga medis perlu menjadi prioritas, terutama dalam menghadapi situasi-situasi seperti yang terjadi di Puskesmas Leuwisadeng.

Untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan, perlu adanya peningkatan pemahaman akan pentingnya kerja sama antara pasien dan petugas medis. Dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya pelayanan kesehatan yang baik, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menangani ketidakpuasan mereka terhadap pelayanan medis. Selain itu, pihak puskesmas juga perlu melakukan evaluasi terhadap pelayanannya, agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Dengan peningkatan kesadaran dan perlindungan yang lebih baik terhadap tenaga medis, diharapkan kejadian yang mengejutkan seperti di Puskesmas Leuwisadeng tidak terulang lagi di masa depan. Dengan demikian, pelayanan kesehatan di Indonesia dapat berjalan dengan lebih lancar dan aman bagi semua pihak yang terlibat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved