Oknum Polisi Tampar Anak SD di depan Guru-guru Sekolah karena Ribut dengan Anaknya
Tanggal: 17 Jul 2017 09:07 wib.
Tampang.com - Bocah kelas VI SDN 1 Kumai Hilir berinisial MAD, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah mengalami perlakuan yang tidak pantas dan terbilang keji yang dilakukan oleh seorang oknum polisi berinisial ASS yang merupakan anggotaa satuan sabhara Polres Kotawaringin Barat, Kalteng. Bocah naas ini mengalami luka lebam di bagian mata dan giginya hampir lepas karena ditampar beberapa kali oleh oknum polisi tersebut.
Kejadian ini bermula saat MAD hendak pulang sekolah, seorang temannya berinisial DES yang merupakan anak polisi, mengejek MAD karena baju olah raga yang dipakai MAD sobek di bagian lengannya. Karena kesal diejek terus, MAD memukul DES di bagian pundak dekat dadanya. DES lari keluar kelas dan mengadukan MAD ke bapaknya. Tanpa pikir panjang oknum polisi tersebut mendatangi MAD yang baru keluaqr dari kelasnya.
ASS langsung menampar MAD beberapa kali dihadapan teman-teman sekolahnya bahkan didepan guru-guru sekolah. Cincin ASS saampai lepas sehabis nampar MAD, tapi bukannya berhenti, setelah cincinnya dipakai kembali, ASS menampar lagi MAD dua kali.
Seorang penjual jajanan di sekolah berusaha melerai namun ASS tidak menghiraukannya malah memarahi dan menunjuk-nunjuk guru yang melihat kejadian itu.
Wali kelas siswa kelas VI, Parminah menerangkan, "Tiba-tiba ada polisi masih berseragam lengkap menampari murid saya ( MAD ), saya langsung kaget dan lemas badan saya melihat murid saya ditampar beberapa kali, sampe saat meludah keluar darah dari mulutnya" jelas Parminah.
Orang Tua MAD, Syahruni tidak terima anaknya diperlakukan semena-mena oleh oknum polisi tersebut, namun dari pihak kepolisian sudah datang kerumah bahkan Kapolres Kopbar, AKBP Pria Premos juga datang kerumah korban dan menyampaikan permohonan maaf atas kelakuan anggotanya.
Menurutnya, tindakan anggotanya ini akan diproses secara internal. selain bertemu dengan korban dan keluarganya, Kapolres juga bertemu dengan pihak komite sekolah dan para guru untuk menyampaikan permohonan maaf.