Oknum PNS Tipu Orang Tua Peserta Tes Polisi.. Ngakunya Punya Orang Dalam

Tampang.com - Sudah menjadi rahasia umum jika ingin memasuki suatu lembaga tertentu pasti ada saja oknum-oknum yang menyebut dirinya dapat membantu untuk mempermudah proses hingga diterima bekerja ditempat yang diinginkan. Tak terkecuali dalam proses penerimaan calon anggota kepolisian yang seharusnya didasari dengan kejujuran tercoreng karena adanya “uang pelicin atau uang masuk” yang seharusnya tidak ada.

Bahkan yang lebih parahnya lagi, pelaku tersebut merupakan oknum PNS yang bertugas di Kota Pekanbaru. Mohd Dian alias Atan (52) menjadi calo dengan meminta uang pelicin dan menjanjikan korbannya pasti masuk menjadi anggota polisi. Namun janji hanyalah janji, ia tak bisa menepati dan akhirnya ia dilaporkan dan ditangkap oleh aparat Polsek Tampan.

Kronologi penangkapan Mohd Dian berawal dari adanya laporan dari warga bernama Aryani Lestari (39) warga Bukit Payung, Kecamatan Bangkinang ke Polsek Tampan. Ia mengaku telah ditipu oleh Atan dan mengalami kerugian sebesar Rp 325 juta. Uang itu diberikan pada Atan sebagai pelicin agar anakanya diterima menjadi polisi.

Menurut informasi dari Iptu Eru Alsepa, kejadian itu terjadi pada tahun 2016 lalu, pelaku menjanjikan korban bernama Jalil dan Nanda masuk polisi melalui jalur tambahan. “Pelaku memberikan iming-iming bisa memasukan kedua orang itu jadi polisi dengan syarat memberikan sejumlah uang,” ujar Eru.

Atan memang ahli dalam membujuk korbannya agar tergiur dan percaya tanpa menelusuri kebenarannya. Setelah sepakat, akhirnya korban memberikan sejumlah uang kepada Mohd Dian sebagai pelicin agar diterima menjadi anggota Polri.  “Korban memberikan dana yang diminta pelaku baik secara cash ataupun transfer bank dengan total mencapai Rp 325 juta,” kata Eru.

Setelah menunggu kelulusan, ternyata korban tidak lulus dalam mengikuti tes polisi dan segera melaporkan pelaku ke Polsek tampan. Saat diperiksa, Mohd Dian mengaku seoran PNS yang bertugas di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pekanbaru. Ia pun mengaku jika uang pelicin itu diberikan pada rekannya “orang dalam” yang merupakan oknum polisi.