Oknum Bidan di Lampung Aniaya Nenek Hingga Amnesia
Tanggal: 4 Jul 2024 22:53 wib.
Sebuah video seorang nenek dengan kepala bersimbah darah diduga dianiaya bidan di Lampung menjadi sorotan viral di media sosial. Nenek tersebut bernama Runtah (66), seorang peternak ayam dan penjual telur di Kampung Tanjung Jaya, Kecamatan Bangun Rejo, Lampung Tengah, Lampung.
Dalam video tersebut, sang nenek duduk di tanah dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya. Ia nampak menjelaskan peristiwa yang baru saja dialaminya. Kemudian, terlihat pula kondisi dapur milik Nenek Runtah yang diduga menjadi tempat kejadian perkara (TKP). Kasat Resrim Polres Lampung Tengah AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia mengatakan, peristiwa ini terjadi di kediaman Nenek Runtah pada Jumat (28/6/2024).
Oknum bidan yang menganiaya Nenek Runtah berinisial Y. Peristiwa bermula ketika Y mendatangi kediaman Nenek Runtah pada Jumat pukul 06.00 WIB. Y berniat untuk membeli telur kepada Nenek Runtah."Karena tidak dilayani, oknum bidan tersebut langsung memukul kepala kiri dekat telinga hingga tersungkur," katanya, Selasa (2/7/2024). Yudhi mengatakan, Runtah menolak melayani Y dengan alasan hendak buru-buru ke pasar.
"Pelaku menggunakan benda tumpul untuk melukai kepala korban," ujar kasat. Yudhi menyebut, Runtah telah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Dikatakan Yudhi, kini kasus diambil alih Polres Lampung Tengah, pihaknya pun sudah melakukan pemeriksaan terhadap oknum bidan yang diduga sebagai pelaku."Kita belum tetapkan oknum bidan sebagai tersangka, masih dalam proses mencukupkan alat bukti," tuturnya.
Akibat mengalami cedera pada kepalanya, Nenek Runtah pun mengalami amnesia atau hilang ingatan. Kasi Humas Polres Lampung Tengah Kompol Sayidina Ali mengatakan, saat ini Runtah menjalani pemulihan luka di rumah anaknya di Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah."Sebagian ingatan korban hilang akibat cedera kepala yang dialaminya sejak Jumat (28/6) kemarin," kata Sayidina, Rabu (3/7/2024).
Ali mengatakan, Kapolres Lampung Tengah beserta jajaran menjenguk Runtah di kediaman anaknya pada Rabu. Selain itu, kata Sayidina, tim dokter Polda Lampung pun ikut serta untuk meninjau pemulihan luka di kepala runtah. Pihaknya memberikan layanan pemeriksaan gratis dan mengganti perban luka Nenek Runtah."Perkembangan saat ini korban masih mengalami amnesia dan kehilangan sebagian ingatannya," ujar Ali.
Tetangga Nenek Runtah, Lasmi menuturkan, dirinya lah yang menolong korban kali pertama. Ia mengaku, pada saat kejadian hanya dirinya yang melihat Runtah berteriak minta tolong di depan rumahnya."Saya lihat dia (Runtah) keluar ke seberang rumah, teriak minta tolong. Wajah dan tubuhnya bersimbah darah," katanya, Selasa (2/6/2024).
Namun, Lasmi enggan bercerita tentang penyebab terjadinya penganiayaan yang dialami tetangganya itu. Dia mengatakan, setelah membantu Runtah sampai dibawa ke rumah sakit, Lasmi langsung pergi ke pasar."Saya lihat korban lalu saya tolong. Kemudian saya langsung ke pasar. Saya nggak tau apa-apa, saya nggak tahu penyebabnya kenapa," tuturnya.
Kasus ini juga mengingatkan akan pentingnya peran pemerintah dalam mengawasi dan mengawal kualitas pelayanan kesehatan di seluruh wilayah. Perlu adanya pengawasan yang ketat terhadap tenaga medis, serta peningkatan kesadaran akan etika dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.