Sumber foto: Goggle

ODGJ Pelaku Mutilasi di Garut Tersenyum di Balik Penjara

Tanggal: 2 Jul 2024 11:05 wib.
Kasus mutilasi yang menggemparkan warga Garut telah menjadi viral karena pelakunya diduga memiliki gangguan jiwa atau ODGJ, seperti korban yang sama-sama ODGJ. Kasus ini terungkap dari penemuan mayat dengan kondisi terpotong-potong di pinggir Jalan Raya Cibalong, Kampung Bantar Limus, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Minggu (30/6/2024) pukul 12.30 WIB.

Diduga pelaku dan korban saling kenal, dan sebelum insiden, keduanya bahkan terekam kamera berjalan bersama. Kronologi kasus ini dimulai saat warga menemukan jenazah korban dengan kondisi yang mengerikan, seorang pria yang dimutilasi bagian tangan dan kakinya yang ditemukan di pinggir jalan raya lintas selatan Garut, sementara bagian tubuhnya ditemukan terbungkus karung.

Menurut Kasatreskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo, pelaku dan korban dalam kasus mutilasi ini sama-sama memiliki gangguan jiwa. Menurutnya, aksi pelaku memutilasi korban bahkan sempat disaksikan oleh beberapa warga setempat yang hanya bisa melihat kejadian itu dari kejauhan. Meskipun diperkirakan ODGJ, pihak kepolisian belum dapat memastikan hingga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku.

Pelaku, yang diidentifikasi sebagai Erus (23), telah diamankan pihak kepolisian. Foto pelaku dari balik jeruji besi pun mencuri perhatian karena ia terlihat tersenyum sumringah tanpa menunjukkan rasa penyesalan. Erus dikenal sebagai seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan dan telah dikenal oleh sejumlah warga di lingkungannya.

Seorang warga yang mengenal Erus, Agus Sambas, mengungkapkan bahwa Erus sering mengalami gangguan kejiwaan dan bahkan pernah beberapa kali beristirahat di rumahnya. Agus tampak terkejut dengan aksi pelaku yang tidak sesuai dengan perilaku Erus sehari-hari yang cenderung pendiam dan tidak lancar dalam berkomunikasi.

Video pelaku dan korban mutilasi saat masih hidup tersebar di media sosial dan menggambarkan momen terakhir keduanya. Dalam video tersebut, pelaku terlihat berjalan di depan sambil menarik tangan korban yang diikat, sedangkan dalam video lainnya, kedua aktor terlihat duduk di depan toko. Video ini memberikan gambaran bahwa kejadian tragis ini seolah merupakan momen persahabatan yang disederhanakan.

Kasus ini tidak hanya memperlihatkan kebrutalan aksi pelaku, tetapi juga memperlihatkan bagaimana gangguan jiwa dapat mendorong seseorang melakukan tindakan kekerasan yang tragis. Pemerintah perlu memberikan perhatian khusus terhadap penanganan dan rehabilitasi ODGJ agar kasus-kasus serupa dapat diminimalisir di masa depan. Hal ini menjadi perhatian penting dan membutuhkan pendekatan yang holistik dari pihak terkait untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari. Demikianlah peristiwa tragis yang sedang viral ini seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya perlindungan dan rehabilitasi bagi mereka yang memiliki gangguan jiwa.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved