Mahasiswi di Lampung Terjebak Tipu Daya Marinir Gadungan
Tanggal: 27 Apr 2024 15:53 wib.
Sebuah peristiwa tragis menimpa seorang mahasiswi di Lampung pada awal April 2024. PN, mahasiswi sebuah perguruan tinggi negeri di Bandar Lampung, jatuh korban dari tipu daya seorang pria yang mengaku sebagai anggota marinir.
Kisah tragis ini terungkap setelah keluarga korban berhasil menjebak pacar barunya yang ternyata adalah seorang marinir gadungan. Kapolsek Kedaton, Komisaris Polisi Try Maradona, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah berhasil mengamankan pria berinisial DS, warga asal Magelang, Jawa Tengah, yang mengaku sebagai anggota marinir.
Try menjelaskan bahwa pelaku berkenalan dengan korban melalui aplikasi pertemanan di dunia maya pada 9 April 2024. Pada saat berkenalan, pelaku menyatakan dirinya sebagai anggota marinir untuk memikat hati korban. Sehari setelah berkenalan, korban dan pelaku bertemu di Bandar Lampung. Di sana, pelaku meminta uang sebesar Rp 400.000 kepada korban dengan janji akan menggantinya.
Meningkatnya permintaan uang terus berlanjut, pada 12 April 2024, pelaku kembali meminta korban untuk mengirimkan uang sebesar Rp 500.000. Kejadian ini semakin meruncing saat pelaku mengaku sedang mengurus dokumen pernikahan dan meminta korban untuk mengirimkan uang sebesar Rp 1.900.000. Semua permintaan tersebut dibuat dengan janji hubungan serius dan mengajak korban menikah.
Para keluarga korban yang mendengar kisah ini mulai merasa curiga dan akhirnya berhasil menjebak pelaku dengan mengundangnya ke rumah. Setelah diinterogasi, pelaku mengakui bahwa dirinya hanya memalsukan identitas sebagai anggota marinir untuk memikat korban.
Kisah tragis ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat, terutama para perempuan, untuk lebih berhati-hati dalam membangun hubungan baru, terutama melalui dunia maya. Penting untuk selalu melakukan tindakan pencegahan dan memastikan bahwa seseorang benar-benar adalah apa yang dia klaim sebagai identitasnya.
Menurut data yang diperoleh dari Unit Reserse Kriminal Kepolisian, kasus penipuan dengan modus yang sama semakin meningkat belakangan ini. Hal ini menjadi tanda bahaya bagi masyarakat, terutama para wanita yang rentan menjadi korban penipuan seperti kasus yang menimpa PN.
Saat kita dihadapkan pada situasi yang mungkin terasa terlalu indah untuk menjadi kenyataan, penting untuk tetap mengedepankan kehati-hatian dan tidak terbawa perasaan sebelum memastikan bahwa orang yang kita kenal benar-benar dapat dipercaya.
Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar lebih waspada, terutama bagi para mahasiswa dan mahasiswi yang seringkali lebih mudah terperdaya dalam menjalin hubungan baru.