Kronologi Penculikan Siswi SD di Tangsel, Dibawa ke Ruko Lalu Dicabuli
Tanggal: 5 Sep 2024 13:07 wib.
Keluarga siswi SDN yang menjadi korban penculikan dan pencabulan di Tangerang Selatan (Tangsel) membeberkan bahwa putrinya sempat dibawa ke dalam sebuah Ruko bersama dua anak sebaya lainnya. Korban yang melapor terdiri dari dua orang yang berasal dari sekolah berbeda.
Salah satunya adalah siswi berinisial DE (9 tahun) yang berada di kelas 3 SDN di wilayah Jombang, Ciputat. Pada akhir Agustus, DE dijemput oleh seorang pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor dengan alasan diutus oleh pihak keluarga. Setelah itu, gadis kecil itu dibawa berkeliling sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam sebuah Ruko.
Mengutip perwakilan keluarga korban DE yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, mereka mengungkapkan, "Katanya, dia itu diculik, dibawa ke dalam sebuah Ruko, di dalam Ruko itu ada tiga anak, termasuk keponakan saya itu. Cuma keponakan saya dianterin, tapi jauh dari rumah, disuruh lari, dituruni pakai motor," pada Rabu (4/9/2024).
Dari cerita korban kepada keluarganya, terungkap bahwa pelaku masih tergolong muda. Namun, identitas dari dua anak lainnya yang berada di dalam Ruko tersebut belum dapat dipastikan."Yang menculik masih muda, begitu kata keponakan saya. Namun, saat ditanya mengenai kedua anak lainnya, dia terlihat bingung," ungkap perwakilan keluarga korban.
Kasus penculikan tersebut telah dilaporkan ke Polres Tangsel. Kedua korban mengalami peristiwa tragis itu pada waktu yang berbeda, yakni pada awal dan akhir Agustus 2024.
Tri Purwanto, Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangsel, mengungkapkan bahwa pelaku membawa korban berkeliling sebelum akhirnya mengantarkan kembali dekat sekolah pada malam hari. Selama beberapa jam tersebut, korban diduga mengalami pencabulan."Jadi ada pelecehan seksual. Jadi ada yang dibius, tiba-tiba dia bangun dalam keadaan telanjang," ucap Tri.
Kejadian tragis yang dialami korban baru terungkap setelah mereka menceritakan kepada orangtuanya. Keluarga korban sempat panik dan melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan anak-anaknya, termasuk dengan mengirim informasi kehilangan di berbagai grup WhatsApp.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, pihak sekolah dan lingkungan sekitar perlu meningkatkan upaya perlindungan terhadap anak-anak. Penegakan hukum terhadap pelaku penculikan dan pencabulan juga harus dilakukan secara tegas untuk memberikan keadilan kepada korban.