Kronologi Pasutri di Tanggamus Lampung Tewas Dibacok Tetangga
Tanggal: 20 Jul 2024 06:53 wib.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengungkapkan kronologi pembunuhan pasangan suami istri di Tanggamus setelah mereka dibacok oleh tetangganya.
Kejadian tragis ini terjadi di Pekon Tanjung Kemala, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus. Pelaku pembunuhan, yang diketahui berinisial HN (41), telah berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.
Pasutri yang menjadi korban adalah Halimi (62) dan Siti Khodijah (49). Peristiwa tragis yang menewaskan kedua korban terjadi pada Jumat, 19 Juli 2024, sekitar pukul 05.45 WIB.
Menurut keterangan Kabid Humas, kejadian bermula ketika pelaku, HN, mendatangi rumah korban Halimi. Saat itu, terjadi cekcok antara keduanya, yang akhirnya berujung pada penyerangan HN terhadap pasutri tersebut. Setelah insiden tersebut, HN melarikan diri dari rumah korban dengan tubuhnya yang berlumuran darah dan membawa sebilah pisau.
Saat saksi mendatangi rumah korban, korban Halimi dan istrinya Siti Khodijah ditemukan tergeletak berlumuran darah di ruang dapur. Meskipun segera dibawa ke rumah sakit, nyawa keduanya tidak dapat tertolong.
Pelaku, yang merupakan tetangga korban, telah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Barang bukti yang berhasil diamankan meliputi senjata tajam jenis badik yang diduga dipakai pelaku untuk menusuk korban, serta pakaian yang dikenakan oleh korban.
Kejadian ini merupakan tragedi yang telah mengguncang masyarakat di Pekon Tanjung Kemala, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus. Instruksi tambahan:
Pasutri tersebut merupakan sosok yang dikenal di lingkungan mereka. Halimi, sang suami, dikenal sebagai sosok yang ramah dan sering membantu tetangga sekitarnya. Sementara Siti Khodijah, sang istri, dikenal sebagai seorang ibu rumah tangga yang disukai banyak orang. Keduanya tidak pernah terlibat dalam konflik yang serius dengan siapapun sebelum tragedi ini terjadi.
Kepolisian juga sedang mendalami motif dari peristiwa tersebut. Terdapat dugaan bahwa peristiwa ini tidak terkait dengan konflik personal antara pelaku dan korban, namun motif di balik perbuatan kejahatan ini masih belum dapat dipastikan dengan jelas.
Kematian tragis pasutri ini telah menimbulkan kecaman dan keprihatinan dari berbagai pihak. Hal ini juga menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi konflik atau kekerasan di lingkungan sekitar.
Peristiwa ini juga menjadi momentum bagi pihak kepolisian untuk meningkatkan patroli dan pengawasan terhadap keamanan lingkungan. Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan menjadi perhatian utama dalam upaya pencegahan terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih proaktif dalam memberikan informasi yang dapat membantu pencegahan serta penyelesaian kasus kriminalitas di lingkungan sekitar. Kolaborasi antara masyarakat dan kepolisian diharapkan dapat memperkuat keamanan dan ketertiban di masyarakat.