Keselamatan dalam Transportasi: Kasus Kecelakaan Bus Study Tour di Thailand
Tanggal: 7 Okt 2024 19:56 wib.
Sebuah kecelakaan tragis menimpa sebuah bus study tour sekolah di Thailand, yang berujung pada meledaknya dan terbakarnya bus tersebut di jalan Vibhavadi Rangsit, Bangkok. Akibat kecelakaan ini, 20 siswa sekolah dan tiga guru tewas di dalam bus. Sebuah penyelidikan mendalam akhirnya menemukan penyebab kecelakaan ini, yang diungkapkan sebagai akibat dari buruknya sistem keselamatan kendaraan tersebut yang mengubahnya menjadi "bom di atas roda".
Video yang diambil dari bus tersebut, setelah pengemudi menabrak pembatas beton dan berhenti, menunjukkan semburan api menyembur dari bawah kendaraan dan mengubahnya menjadi kobaran api dalam hitungan menit. Hal ini menyebabkan penumpang di belakang tidak punya kesempatan untuk melarikan diri. Penyelidikan menyimpulkan bahwa semburan api tersebut berasal dari tabung gas yang dipasang di bus tersebut.
Ternyata, selain enam tabung gas yang dipasang secara legal di bagian belakang bus, ada lima tabung gas lainnya yang dipasang secara ilegal di bawah bagian depan bus. Benturan saat kecelakaan mengakibatkan salah satu tabung di bagian depan pecah, mengeluarkan gas yang memicu kebakaran. Selain itu, penumpang yang terjebak tampaknya juga tidak dapat membuka pintu darurat di bagian belakang, meskipun belum jelas penyebabnya.
Penyelidikan ini telah menyoroti buruknya sistem keselamatan kendaraan di Thailand, terutama bus-bus yang menggunakan gas alam terkompresi (CNG). Pemerintah akhirnya melakukan inspeksi ke 13.000 bus umum dan swasta yang menggunakan CNG, menangguhkan semua perjalanan jarak jauhnya. Dari investigasi juga terungkap bahwa bus itu dibuat tahun 1970 dan sudah beberapa kali mengalami modifikasi. Perubahan ini juga berimbas pada penggunaan CNG yang tidak selalu sesuai dengan standar keselamatan.
Mengenai aturan keselamatan bus Thailand, dikatakan bahwa produsen di Thailand kesulitan untuk mencapai standar internasional dari UNECE, Komisi Ekonomi PBB untuk Eropa. Hal ini memaksa penerapan aturan keselamatan ditunda, sementara sebagian besar bus yang beroperasi di Thailand adalah bus lama yang tidak memenuhi standar keselamatan yang diberlakukan. Selain itu, bus-bus ini juga mengalami modifikasi yang tidak selalu sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku.
Dua hari setelah kecelakaan, polisi menangkap pemilik bus. Perusahaan tersebut telah mencabut izinnya untuk mengoperasikan bus, dan pemiliknya telah didakwa menyebabkan kematian karena kelalaian. Tindakan hukum juga dipertimbangkan sebagai bentuk keadilan bagi para korban kecelakaan bus tersebut.
Kasus kecelakaan bus study tour di Thailand ini menyoroti pentingnya memperhatikan keselamatan di dalam transportasi, terutama dalam hal regulasi dan penerapan standar keselamatan. Sudah saatnya pemerintah dan pihak terkait memperhatikan secara serius kondisi kendaraan umum yang digunakan oleh masyarakat, terutama dalam hal penggunaan bahan bakar alternatif dan modifikasi kendaraan. Kecelakaan ini seharusnya menjadi cambuk bagi pihak terkait untuk meningkatkan regulasi, pengawasan, dan penegakan hukum dalam transportasi demi keselamatan bersama. Penyelidikan mendalam atas insiden ini juga dapat menjadi bahan evaluasi untuk melakukan perbaikan yang signifikan dalam sistem keselamatan transportasi di Thailand.
Diharapkan bahwa melalui kejadian tragis ini, pemerintah Thailand dan pihak terkait akan lebih serius dalam menerapkan aturan keselamatan transportasi, tidak hanya pada bus-bus baru namun juga pada bus lama yang tetap beroperasi. Serta, perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran aturan keselamatan dalam transportasi untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. Keamanan dan keselamatan dalam transportasi adalah hak dasar yang harus dijamin oleh pemerintah kepada masyarakat, dan hal ini harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan sektor transportasi di negara manapun.
Disarankan pula kepada penumpang untuk lebih memperhatikan keselamatan kendaraan yang akan digunakan, terutama dalam hal perawatan dan penerapan standar keselamatan yang berlaku. Kesadaran akan keselamatan ini dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan transportasi yang aman, nyaman, dan berkualitas bagi semua pihak yang terlibat, termasuk penumpang maupun pengguna jalan lainnya.