Kapolri Kecam Tindak Premanisme, Tak Peduli Kelompok Mana
Tanggal: 19 Mei 2025 10:11 wib.
Dalam upaya memberantas premanisme, Polri telah menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang dilaksanakan di seluruh Indonesia mulai 1 Mei 2025. Operasi ini tidak hanya fokus pada tindakan premanisme, tetapi juga menyasar berbagai bentuk kejahatan lainnya, seperti judi online, narkoba, hingga terorisme. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihaknya tidak memandang kelompok dalam hal premanisme. Menurutnya, apa pun kelompoknya, jika terindikasi melakukan premanisme, akan ditindak tegas tanpa pandang bulu.
Kapolri menekankan bahwa premanisme menjadi salah satu masalah serius yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Premanisme sering kali terkait dengan aksi kekerasan, pemerasan, dan intimidasi yang dapat merugikan banyak pihak. Dalam konteks ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti pentingnya tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok yang terlibat dalam praktik premanisme, tanpa terkecuali. "Kami tidak akan memberi ampun kepada siapa pun yang terindikasi melakukan premanisme," ujarnya.
Operasi Pekat ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Dalam pelaksanaannya, Polri akan melibatkan berbagai lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga keamanan lingkungan mereka. Melalui kerja sama ini, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif melaporkan tindakan premanisme di sekitar mereka, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
Kapolri juga mengingatkan bahwa premanisme tidak hanya terjadi di jalanan atau tempat umum, tetapi juga dalam bentuk yang lebih terselubung. Misalnya, ada praktik premanisme yang terjadi di dunia maya melalui judi online. Judi online yang marak diakses oleh masyarakat, terutama oleh kalangan anak muda, menjadi salah satu perhatian khusus Polri. Permainan judi yang banyak beredar di internet sering kali melibatkan jaringan yang lebih besar dan lebih rapi, sehingga membutuhkan keahlian khusus untuk mengungkap dan memberantasnya.
Dalam konteks memberantas narkoba, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri untuk memerangi peredaran narkoba yang selama ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka kriminalitas. Narkoba tidak hanya merusak generasi muda, tetapi juga menjadi salah satu faktor pemicu munculnya tindak kejahatan. Oleh karena itu, tindakan tegas akan diberlakukan kepada semua pihak yang terlibat dalam jaringan peredaran narkoba, tanpa memandang status sosial atau kelompok.
Tak hanya itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menyoroti ancaman terorisme yang semakin kompleks. Para pelaku terorisme sering kali memanfaatkan situasi ketidakpastian dan kerawanan, termasuk melalui praktik premanisme, untuk menebar ancaman. Dengan demikian, dalam menjalankan Operasi Pekat, Polri berkomitmen untuk membongkar jaringan terorisme yang berpotensi merusak keamanan nasional.
Kapolri berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. Masyarakat yang berani melaporkan tindakan premanisme akan mendapatkan dukungan penuh dari Polri. Dalam hal ini, Kapolri mengajak masyarakat untuk tidak takut melaporkan tindakan kriminal yang mereka saksikan. "Kami perlu kerja sama yang baik dari seluruh masyarakat untuk menciptakan Indonesia yang aman dan bebas dari ancaman premanisme dan kejahatan lainnya," ungkapnya.
Pentingnya peran masyarakat tidak bisa dipandang sebelah mata. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyadari bahwa tanpa dukungan masyarakat, upaya memberantas premanisme dan kejahatan lainnya akan sangat sulit untuk diwujudkan. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi mengenai tindakan premanisme dan cara melaporkan kepada pihak berwajib akan terus digalakkan.
Operasi Pekat yang digelar Polri merupakan langkah awal dalam program jangka panjang untuk menanggulangi premanisme dan kejahatan lain yang merugikan masyarakat. Melalui upaya ini, Polri berkomitmen untuk menghadirkan kehadiran negara di tengah masyarakat, sehingga setiap individu merasa aman dan terlindungi dari segala bentuk ancaman.
Dengan tindakan tegas dan kolaborasi antarstakeholder, diharapkan premanisme dan kejahatan lainnya dapat diminimalisasi. Sebagai lembaga penegak hukum, Polri terus berupaya untuk menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban, sesuai dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menekankan pentingnya sikap tanpa pandang bulu dalam menindak premanisme.