Sumber foto: google

Kapolda Sulsel Copot Kapolsek di Bone Gara-gara Judi Sabung Ayam

Tanggal: 1 Jul 2024 10:57 wib.
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Andi Rian Djajadi, memutuskan untuk mencopot Kapolsek Kahu, AKP E, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dari jabatannya setelah terlibat dalam praktek judi sabung ayam. Keputusan ini diambil setelah Irjen Andi Rian memeriksa laporan dari tokoh masyarakat yang mengindikasikan adanya keterlibatan Kapolsek Kahu dalam kegiatan perjudian tersebut. Pencopotan jabatan AKP E sebagai Kapolsek Kahu juga telah didasarkan pada pemeriksaan yang dilakukan oleh Bidang Propam di Kabupaten Bone.

Irjen Andi Rian menjelaskan bahwa pencopotan ini dilakukan setelah terbukti adanya keterlibatan Kapolsek Kahu dalam praktek judi sabung ayam. "Sudah saya keluarkan SK-nya, tadi malam. Kapolsek Kahu di Bone, inisialnya E," ujar Irjen Andi Rian di Maros, pada hari Selasa, 25 Juni.

Keterlibatan AKP E dalam kegiatan perjudian ini telah menjadi sorotan karena melanggar prinsip integritas dan profesionalisme sebagai seorang aparat hukum. "Karena terbukti terjadi praktek perjudian sabung ayam," jelas Irjen Andi Rian.

Pencopotan AKP E sebagai Kapolsek Kahu berdasarkan dari laporan tokoh masyarakat yang langsung ditindaklanjuti dengan menurunkan Bidang Propam ke Bone. "Laporan tokoh masyarakat yang bertemu saya secara langsung, kemudian saya perintahkan tim dari Polda untuk turun dan dicek, ternyata memang betul ada," ungkapnya.

Kepemimpinan yang baik dalam penegakan hukum memerlukan ketegasan dalam menindak pelanggaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Langkah-langkah yang diambil oleh Kapolda Sulsel ini menunjukkan komitmen dalam memerangi praktek-praktek pelanggaran hukum di lingkungan kepolisian. 

Sementara ini, kata Andi Rian, AKP E dipindahkan ke Polda Sulsel untuk mempermudah pemeriksaan yang akan dilakukan oleh penyidik dari Propam. "Sekarang kita tarik ke polda, termasuk Kasat Reskrim dan Kasat Intelkam Polres Toraja Utara sementara dalam pemeriksaan," katanya.

Kasus ini juga menjadi peringatan bagi seluruh aparat kepolisian untuk tidak terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum, karena hal tersebut dapat merusak citra institusi kepolisian dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik yang diemban.

Dalam upaya memberantas praktek perjudian, pimpinan kepolisian perlu memberikan contoh yang baik dan memberikan sanksi tegas bagi anggota kepolisian yang terlibat dalam kegiatan ilegal tersebut. Kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga profesionalisme institusi kepolisian.

Terkait dengan kasus ini, masyarakat diharapkan dapat semakin percaya dan berpartisipasi aktif dalam memberikan informasi terkait pelanggaran hukum kepada institusi kepolisian. Kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.

Peningkatan pengawasan terhadap anggota kepolisian, termasuk pemeriksaan internal secara berkala, perlu dilakukan untuk memastikan bahwa semua anggota kepolisian tetap menjaga profesionalisme dan melaksanakan tugas sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang berlaku.

Kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian akan semakin meningkat apabila transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum dapat terus dijaga. Langkah-langkah tegas dalam menindak tegas anggota kepolisian yang terlibat dalam pelanggaran hukum harus menjadi prioritas dalam membangun citra institusi kepolisian yang bersih, profesional, dan dapat dipercaya oleh masyarakat.

Dalam konteks penegakan hukum, integritas dan kesetaraan dalam menerapkan hukum harus menjadi prinsip yang dipegang teguh oleh semua pihak, terutama oleh aparat kepolisian yang memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan perlindungan dan keamanan bagi masyarakat.

Kasus seperti ini juga menunjukkan pentingnya adanya sistem pengawasan internal yang efektif dalam institusi kepolisian untuk mencegah terjadinya pelanggaran kode etik dan hukum oleh anggota kepolisian. Dengan adanya mekanisme pengawasan yang kuat, diharapkan anggota kepolisian dapat menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi dan integritas dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.

Keberadaan lembaga Propam sebagai lembaga pengawasan internal kepolisian juga harus terus diperkuat, baik dari sisi regulasi maupun sumber daya manusianya. Kualitas dan independensi lembaga Propam menjadi kunci dalam menjaga profesonalisme dan integritas institusi kepolisian.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) sebagai pimpinan tertinggi di wilayah hukumnya juga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kepatuhan dan ketertiban di kepolisian. Langkah-langkah yang diambil oleh Kapolda Sulsel dalam kasus ini menunjukkan komitmen dalam menjaga kualitas dan profesionalisme institusi kepolisian di wilayahnya. Namun, tantangan dalam menjaga integritas dan profesionalisme kepolisian tidak boleh diabaikan dan perlu terus diupayakan untuk mewujudkan pelayanan kepolisian yang baik dan dapat dipercaya.

Sebagai institusi penegak hukum, kepolisian memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan perlindungan dan keamanan bagi seluruh masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, kepolisian tidak boleh terlibat dalam kegiatan ilegal dan melanggar hukum, karena hal tersebut dapat merusak kepercayaan masyarakat dan citra institusi kepolisian secara keseluruhan.

Dalam hal penegakan hukum, kepatuhan terhadap hukum harus menjadi prinsip yang dijunjung tinggi oleh seluruh aparat kepolisian. Penegakan hukum yang berkeadilan, profesional, dan berintegritas akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian dan menjaga ketertiban serta keamanan di masyarakat.

Dalam kasus pencopotan Kapolsek Kahu, keputusan yang diambil oleh Kapolda Sulsel harus menjadi contoh bagi seluruh aparat kepolisian. Kedisdiplinan dan kesetaraan dalam menjalankan tugas menjadi hal yang sangat penting dalam membangun citra kepolisian yang bersih dan profesional. Kerja sama antara institusi kepolisian dan masyarakat juga memegang peranan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved