Jokowi ke Kabareskrim: Pengedar Narkoba Kita Gebukin Ramai-Ramai Gimana?

Tanggal: 4 Okt 2017 08:34 wib.
Di sela acara Pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat, Presiden Joko Widodo memanggil Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono ke panggung.

 Acara ini dilaksanakan di Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (3/10/2017).

"Ini tadi saya lihat, Pak Kabareskrim hadir. Coba ke Depan Pak Ari Dono. Sini pak, biar masyarakat juga tahu, Pak Ari Dono ini Pak Kabareskrim kita," ujar Presiden Jokowi, Selasa (3/10/2017).

Ari Dono kemudian berdiri dan maju ke panggung. Di panggung, Presiden melontarkan pertanyaan seputar penindakan terhadap narkoba maupun obat-obatan ilegal kepada Kabareskim Ari Dono.

"Apa sih, Pak Kabareskrim kerja sama yang sudah dilakukan dengan BPOM dari Polri? Kejamnya kayak apa sih Kabareskrim ngurusin ini?" kata Jokowi bertanya.

"Kegiatan kerjasama kami mulai kegiatan preventif itu mulai kegiatan penyuluhan di sekolah-sekolah, tentang bahaya narkoba, psikotropika," jawab Ari Dono.

Menanggapi jawaban tersebut, Jokowi menilai bahwa jawaban Ari Dono adalah kegiatan yang rutinitas terus dilakukan selama bertahun-tahun.

Ari Dono kemudian menjelaskan bagaimana pihaknya melakukan penegakan hukum terhadap penjual dan pedagang obat daftar G yang tersebar di apotek serta melakukan razia.

"Ketegasan Bareskrim seperti apa untuk masalah ini?" Jokowi kembali mengajukan pertanyaan kepada Ari Dono.

Ari Dono pun kembali memberikan jawaban secara normatif, yakni sesuai koridor hukum. Jika memenuhi unsur Pidana, maka hukuman penjara akan diganjar kepada para pelaku.

"Cukup dipenjara saja? Enggak perlu tuh digebukin ramai-ramai? Kadang-kadang jengkel saya dengan yang begini-begini, entah narkoba, obat ilegal," kata Jokowi kembali memancing.

"Anak-anak kita yang terkena. Masa depan kita yang terancam. Bagaimana Pak? Gimana kita gebukin ramai-ramai gimana?" lanjut Jokowi.

"Enggak boleh," kata Ari Dono meski butuh waktu agak lama untuk menjawab.

“Oh enggak boleh? Ya terus gimana?" tanya Jokowi lagi.

Ari Dono pun menjelaskan mengenai peran utama sekolah dan orangtua dalam mendidik anak untuk menjauhi narkoba dan penggunaan obat-obat ilegal.

"Baik terima kasih Kabareskrim. Saya tadi sebenarnya nunggu (jawaban) Pak Kabareskrim, ‘Saya injek Pak’, gitu lho yang saya tunggu besok saya injek semua yang berkaitan dengan obat ilegal, yang berkaitan dengan narkoba," kata Jokowi mengutarakan keinginannya.

"Pak Kabareskrim memang orangnya tenang, tapi seram juga, hati-hati," tandas Jokowi. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved