Jejak Digital Pegi: Ungkapan Ibunya dan Sorotan Netizen atas Tato dan Kebiasaan Anaknya
Tanggal: 26 Mei 2024 14:22 wib.
Jejak digital Pegi alias Perong mengungkap fakta lain di balik pengakuan ibunya. Menurut ibu kandung Pegi Setiawan, Kartini, anak pertamanya tidak pernah merokok apalagi minum-minuman keras. Bahkan diungkap Kartini, Pegi tidak pernah meninggalkan shalat.
Namun, pengakuan Kartini tersebut terlihat berbeda dengan jejak digital di akun Facebook Pegi Setiawan. Sebelum kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya Eky terjadi di tahun 2016, Pegi pernah tercatat dalam sebuah foto sedang merokok. Bahkan tato di tangan kanannya kerap dipamerkan dalam beberapa kesempatan.
Menurut Kartini, putra sulungnya itu langsung bekerja setelah lulus SMP. Kartini juga menceritakan masa kecil Pegi yang sudah ditinggal oleh ayahnya sejak kelas VI SD. Sejak saat itu, Kartini pun berpisah dengan ayah Pegi, Rudi Irawan. Kemudian setelah lulus SMP, Pegi diajak oleh sang ayah bekerja sebagai kuli bangunan. Dari pekerjaannya itu, Pegi berhasil menyekolahkan dua adiknya.
Apalagi menurut Kartini, Pegi merupakan sosok yang baik dan bertanggung jawab. Kartini pun membantah kalau anaknya ikut geng motor. Diakui Kartini, Pegi hanya memiliki motor yang digunakan untuk keperluan bekerja.
Dalam wawancara dengan Kang Dedi Mulyadi Channel, Kartini menjelaskan bahwa anaknya tidak pernah terlibat dalam geng motor dan jarang nongkrong karena waktunya disibukkan dengan pekerjaan. Dalam hal minuman, Kartini dengan yakin menegaskan bahwa Pegi tidak minum alkohol serta tidak merokok.
Namun, ketika jejak digital Pegi diakses, terdapat postingan foto yang menunjukkan kebiasaan yang berbeda. Sejumlah foto Pegi yang terpampang di akun Facebooknya menunjukkan adegan merokok, kongkow, serta kegiatan bersama teman-temannya. Bahkan terdapat juga foto-foto yang menampilkan konsumsi shisha, sebuah jenis rokok air.
Selain itu, sorotan netizen juga diarahkan pada tato di tangan Pegi. Foto-foto Pegi di pantai, mengenakan baju warna biru muda, dengan tato di tangan kanannya, menarik perhatian banyak orang. Tato yang digambarkan sebagai bintang berwarna merah itu memunculkan beberapa pertanyaan.
Data-data yang terungkap dalam jejak digital Pegi menimbulkan pertanyaan terkait kesesuaian antara pengakuan ibunya dan realitas yang terpampang dalam platform digital. Hal ini membuka ruang diskusi yang lebih luas terutama terkait pola perilaku Pegi dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan kasus kriminal yang melibatkan namanya.