Indra Piliang, Politikus Muda Golkar Terjerat Kasus Narkoba

Tanggal: 16 Sep 2017 12:23 wib.
Politikus muda Partai Golongan Karya Indra J Piliang ditangkap Polda Metro Jaya karena diduga mengonsumsi narkoba. Hasil tes urine menunjukkan bahwa Indra Piliang terbukti mengonsumsi narkoba. Indra terciduk karena kedapatan mengonsumsi narkoba jenis sabu di tempat karaoke di Taman Sari, Jakarta Barat. Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku prihatin dengan kasus yang menjerat koleganya di partai.

Menurut dia, Indra Piliang adalah sosok politikus muda yang potensial, memiliki idealisme tinggi dan menjadi idola di kalangan anak muda Golkar.

"(Indra Piliang) anak muda yang memiliki idealisme tinggi dan menjadi idola di kalangan anak muda Golkar. Gagasan dan pemikirannya senantiasa mewarnai gerakan sosial partai Golkar," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/9/2017).

Indra menamatkan kuliah di Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan lulus pada 1997. Dia melanjutkan studi di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial di universitas yang sama dan lulus pada 2008.

Dalam Pilpres 2014, Indra bergabung dengan Dewan Pakar Jenggala Center dan Poros Indonesia Muda, yang mendukung duet Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Sukses menjadi salah satu bagian pengantar Jokowi-JK ke kursi presiden dan wakil presiden tak membuat Indra ingin merapat ke lingkaran kekuasaan.

Bahkan pada Kamis, 9 Oktober 2014, atau sepekan menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, dia mengirimkan surat terbuka untuk Jokowi. Surat tersebut diunggah di blog pribadinya.

Di situ Indra menjelaskan dirinya hanya empat kali bertemu dengan Jokowi, yakni dalam acara Deklarasi Damai yang diadakan KPU, di Media Center Jokowi-JK, di atas kapal Phinisi Hati Buana Setia di Pelabuhan Sunda Kelapa, dan pembubaran Tim Jenggala Center.

Dia memang tak masuk lingkaran kabinet. Namun, pada 2015, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengangkat Indra sebagai Ketua Tim Ahli KemenPAN-RB. Keputusan itu sempat menimbulkan polemik karena ada yang menilainya sebagai nepotis.

"Kalau bukan teman, siapa lagi? Di mana-mana itu yang dekat dulu, yang kita kenal. Tapi yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan integritas yang teruji," Yuddy berkilah, 21 Januari 2015.

Saat Pilkada DKI 2017, Indra mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pria yang aktif di media sosial ini kerap meng-counter isu-isu dari para buzzer politik di dunia maya. Indra juga aktif mengkampanyekan Anies-Sandi di dunia nyata dengan mendatangi kampung-kampung di Jakarta.

Pada 3 Maret 2017, Indra mendeklarasikan 'Sang Gerilyawan Batavia' sebagai relawan pendukung Anies-Sandi. Meski menjadi pendukung, dia kala itu berjanji akan tetap kritis terhadap mereka.

Namun, sebulan menjelang pelantikan Anies dan Sandi, Indra, yang menjabat 'Panglima Besar Sang Gerilyawan Batavia', malah tersandung kasus narkoba.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved