Imigrasi Kantongi Identitas WN China yang Suap Petugas Bandara Soetta
Tanggal: 21 Jan 2025 21:55 wib.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Indonesia tengah melakukan penyelidikan terkait video viral yang memperlihatkan seorang warga negara (WN) China yang memamerkan uang ratusan ribu rupiah dalam paspor saat melewati pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Dalam video tersebut, WNA tersebut mengaku bisa meloloskan diri dari pemeriksaan imigrasi dengan cara memberikan tip kepada petugas.
Pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Ditjen Imigrasi mengungkapkan bahwa mereka sedang memeriksa kebenaran dari video yang beredar tersebut. Imigrasi menyatakan bahwa tindakan suap atau gratifikasi dalam bentuk apapun sangat dilarang dan tidak akan ditoleransi, terutama yang melibatkan petugas di lingkungan Bandara Soetta, salah satu pintu gerbang utama internasional Indonesia.
Video yang beredar di media sosial tersebut menampilkan seorang WN China yang menunjukkan sejumlah uang dalam paspor, sembari mengklaim bahwa ia dapat melewati proses pemeriksaan Imigrasi tanpa kendala dengan memberi tip kepada petugas. Dalam video itu, WNA tersebut bahkan tampak memamerkan sejumlah uang ratusan ribu rupiah di hadapan kamera, dengan nada yang tampaknya bangga atas kemudahan yang didapatkannya.
Video ini dengan cepat menjadi sorotan publik dan memicu keresahan di kalangan masyarakat, terutama terkait dengan dugaan praktik suap yang melibatkan petugas bandara. Banyak pihak yang mengecam tindakan tersebut, karena tidak hanya merusak citra petugas Imigrasi, tetapi juga menunjukkan adanya celah dalam sistem pengawasan yang seharusnya bisa mencegah praktik seperti ini terjadi.
Menanggapi peristiwa tersebut, Ditjen Imigrasi Indonesia melalui juru bicaranya mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengidentifikasi WN China tersebut dan tengah melacak keberadaannya. “Kami telah mengidentifikasi identitas WN China yang ada dalam video tersebut dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kebenaran dari klaim yang ada,” ujar juru bicara Ditjen Imigrasi dalam keterangan resmi, Minggu (19/1/2025).
Ditjen Imigrasi juga menegaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir setiap bentuk gratifikasi atau suap yang melibatkan petugas. "Apabila ditemukan bukti pelanggaran atau keterlibatan petugas, kami tidak akan segan-segan untuk mengambil tindakan tegas, termasuk pemberhentian atau sanksi hukum yang berlaku," lanjutnya.
Pihak Imigrasi menyatakan bahwa mereka telah melakukan langkah-langkah untuk melacak keberadaan WN China yang terlibat dalam kasus ini. Proses pelacakan ini melibatkan koordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait untuk memastikan apakah ada dugaan tindak pidana yang perlu diproses lebih lanjut.
Tidak hanya itu, Ditjen Imigrasi juga menyatakan bahwa mereka akan memperketat pengawasan terhadap petugas Imigrasi di Bandara Soetta guna mencegah terjadinya praktik serupa di masa depan. Semua petugas Imigrasi di bandara, baik yang terlibat dalam pemeriksaan ataupun tidak, diwajibkan untuk mengikuti aturan ketat terkait integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas mereka.
Peristiwa ini mendapat tanggapan keras dari berbagai pihak, terutama masyarakat yang menilai bahwa kejadian seperti ini bisa merusak citra Indonesia di mata dunia internasional. Beberapa pengguna media sosial mengungkapkan rasa kecewa dan kekhawatiran mereka terkait potensi praktik suap yang bisa terjadi di pintu masuk utama negara seperti Bandara Soetta.
Masyarakat berharap agar Imigrasi Indonesia lebih tegas dalam menindak pelaku suap, baik dari kalangan warga negara asing maupun petugas yang terlibat. Banyak juga yang menyerukan perlunya reformasi di tubuh Imigrasi agar praktik serupa tidak terjadi lagi di masa depan.
Tindakan penyelidikan yang sedang dilakukan oleh Ditjen Imigrasi tentu saja akan memakan waktu, namun masyarakat menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan diambil oleh pihak berwenang. Harapan besar ada pada penegakan hukum yang tegas terhadap praktik korupsi dan gratifikasi di lingkungan Imigrasi, yang selama ini menjadi salah satu sektor yang rawan terhadap penyalahgunaan wewenang.
Ke depan, hal ini juga menjadi momen penting bagi Imigrasi Indonesia untuk memperkuat sistem pengawasan internal dan meningkatkan transparansi dalam menjalankan tugasnya. Penerapan sistem pengawasan yang lebih canggih dan melibatkan teknologi seperti aplikasi pelaporan atau kamera pengawas di setiap pos pemeriksaan diharapkan dapat menjadi solusi untuk mencegah terjadinya kasus serupa.
Kasus WN China yang memberikan suap kepada petugas Imigrasi di Bandara Soetta menjadi isu viral yang mendapat perhatian luas. Ditjen Imigrasi kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran dari video tersebut, serta melacak keberadaan WNA yang terlibat. Tindakan tegas terhadap suap dan gratifikasi diharapkan dapat memperbaiki citra Imigrasi Indonesia, serta mengingatkan kembali pentingnya integritas dalam menjalankan tugas negara.