Hotman Paris Minta Polda Jabar Tes Kebohongan 9 Tersangka dan Saksi Kasus Vina Cirebon
Tanggal: 31 Mei 2024 05:53 wib.
Hotman Paris meminta kepolisian menggunakan poligraf atau alat pendeteksi kebohongan untuk memvalidasi keterangan para tersangka dan saksi dalam kasus pembunuhan Vina dan kekasihnya, Rizky (Eky)."Jadi agar semua dites kebohongan. Benar itu. Termasuk 8 terpidana dites kebohongan. Kemudian saksi-saksi," ucap Hotman. Kasus tersebut telah menarik perhatian masyarakat sejak awal perkembangannya, dan kini dengan permintaan tes kebohongan dari Hotman Paris, kasus Vina Cirebon semakin menarik perhatian.
Hotman Paris Hutapea, yang dikenal sebagai pengacara terkemuka di Indonesia, telah menjadi sosok yang sangat vokal terkait dengan kasus-kasus kontroversial di tanah air. Kali ini, perhatiannya tertuju pada kasus Vina Cirebon yang menimpa seorang perempuan bernama Vina. Pengacara keluarga Vina itu menilai penting untuk mengungkap fakta atas kematian Vina dan Rizky (Eky) di Cirebon Kota, Jawa Barat pada 2016 silam.
Apalagi, kata Hotman Paris, dua orang yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sudah dihilangkan. Apalagi, kata Hotman Paris, dua orang yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sudah dihilangkan."Ya, justru itu semuanya harus dilakukan maksimum. Tes kebohongan itu benar itu. Makanya saya bilang, yang bisa melakukan ini semua adalah political will dari aparat penguasa negeri ini," kata Hotman Paris.
Selain itu, kasus ini juga melibatkan seorang pengacara yang juga adik dari Vina. Menurut keterangan dari Hotman Paris, tes kebohongan terhadap 9 tersangka dan saksi yang terlibat dalam kasus ini sangat penting untuk mengungkap kebenaran di balik tuduhan yang dilontarkan oleh Vina. Tes kebohongan diharapkan dapat membantu pihak kepolisian dalam mendalami kasus ini secara lebih mendalam.
Namun, permintaan tes kebohongan Hotman Paris ini juga menuai pro dan kontra di masyarakat. Beberapa pihak mendukung langkah ini sebagai upaya untuk mengungkap kebenaran dan membela korban, sementara yang lain menilai bahwa tes kebohongan tidak selalu memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
Perkembangan kasus Vina Cirebon sendiri telah menarik perhatian banyak pihak, terutama terkait dengan upaya penegakan hukum dan keadilan bagi korban. Kasus ini juga menjadi perhatian publik karena melibatkan oknum polisi, sehingga menimbulkan pertanyaan serius terkait profesionalisme dan etika aparat penegak hukum.
Polda Jawa Barat sendiri telah mengonfirmasi bahwa permintaan tes kebohongan dari Hotman Paris akan segera dilakukan. Pihak kepolisian berjanji akan mengusut kasus ini secara tuntas dan adil, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kebenaran terungkap dan keadilan ditegakkan.
Kasus Vina Cirebon menjadi sebuah cermin bagi penegakan hukum di Indonesia. Dengan permintaan tes kebohongan yang diajukan oleh Hotman Paris, diharapkan kasus ini dapat diungkap dengan adil dan transparan, serta memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Dalam situasi yang masih membuka banyak pertanyaan, kita perlu menunggu perkembangan lebih lanjut dari kasus Vina Cirebon dan hasil dari tes kebohongan yang diminta oleh Hotman Paris. Semoga kebenaran dapat terungkap, dan keadilan dapat ditegakkan dalam kasus yang telah menimbulkan kontroversi ini.