Hati-hati dengan Seorang pedofil yang Menyamar Jadi Teman Anak Kita
Tanggal: 12 Sep 2017 16:10 wib.
Tampang.com- Banyaknya sosmed di semua jaringan social membuat semua orang bisa melakukan apasaja untuk kepuasan dirinya. Seperti yang dilakukan oelh pemuda ini. Seorang pedofil bernama Paul Leighton menipu puluhan remaja di seluruh dunia untuk mengiriminya selfie telanjang dan video seronok. Foto dan video itu kemudian dipakai Leighton memaksa ABG (Anak Baru Gede) dan remaja putri melakukan aktivitas seks dengan keluarga terdekatnya.
Dengan akun palsu yang menggunakan profil ABG, ia kemudian berteman dengan remaja asal Inggris, Kanada, Amerika Serikat, hingga Australia. Setelah berteman dengan remaja dari sejumlah negara itu, kemudian melakukan kontak dengan mereka dan membuat mereka mengirimkan foto tidak senonoh masing-masing.
Lalu ia menggunakan gambar-gambar itu untuk memaksa mereka agar menyerang keluarga yang lebih muda dengan mengancam bahwa foto itu akan ia sebar ke teman, keluarga dan teman sekolah jika mereka tidak mematuhi perintahnya.
Anak berusia 14 tahun itu awalnya ditipu untuk percaya bahwa dia sedang berbicara dengan seorang gadis, lalu meminta dikirimi foto telanjang. Ia kemudian dipaksa berulang kali memperkosa keponakannya sendiri yang masih berusia satu tahun. Ia mengancam remaja tersebut bahwa dia akan memposting video tentang kekerasan seksual itu secara online jika dia tidak berbuat lebih banyak. Anak laki-laki tersebut sejak itu didakwa oleh pihak berwenang AS karena pemerkosaan terhadap kemenakannya.
Leighton penderita pedofil juga menjebak seorang gadis berusia 13 tahun di Tennessee dan memaksanya berhubungan seks dengan kakaknya. ABG itu sempat memohon kepada Leighton untuk menghapus foto-foto yang dia kirimkan kepadanya, tapi pelaku menolak. ABG itu pun terpaksa menyerahkan keperawanannya kepada saudara laki-lakinya yang sekarang juga didakwa melakukan incest dan pemerkosaan.
Hakim menilai Leighton sangat berbahaya dan menimbulkan risiko pada anak-anak di Inggris dan luar negeri. Hakim Robert Adams mengatakan kepada Leighton, “Anda telah secara efektif menghancurkan kehidupan orang-orang ini yang dengannya Anda membuat ancaman ini.”
Inspektur Michael Barton, ahli forensik digital yang memimpin penyelidikan, mengatakan bahwa kasus tersebut menunjukkan bahaya remaja berbicara kepada orang asing secara online. “Sayangnya kita hidup di dunia di mana makhluk jahat dan keji seperti Paul Leighton memanfaatkan anak muda menggunakan internet,” ujarnya.
Penjahat Pedofil sudah banyak bahkan di Indonesia juga sudah banyak yang memakan korban, semua bermula dari sosmed. Berhati-hatilah para orang tua yang memiliki anak ABG atau remaja.