Hasil Otopsi Ungkap Kekejaman Pembunuhan di Hotel Trenggalek: 21 Luka Robek di Kepala
Tanggal: 10 Apr 2025 20:02 wib.
Tampang.com | Perempuan berinisial YN (34), korban pembunuhan tragis di Hotel Bukit Jaas Permai, Trenggalek, Jawa Timur, dipastikan meninggal dunia akibat pendarahan hebat di bagian kepala. Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, menyebut luka-luka tersebut disebabkan oleh hantaman benda tumpul yang dilakukan secara brutal oleh pelaku.
“Korban dipukul berkali-kali menggunakan palu. Terutama di bagian kepala, luka-lukanya terbuka dan parah hingga menyebabkan korban kehabisan darah,” ujar Indra dalam konferensi pers, Kamis (10/4/2025).
Luka Brutal: 21 Robekan di Kepala, Pipi, hingga Rahang
Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro, mengungkap hasil otopsi lebih lanjut yang menunjukkan tingkat kekejaman pelaku. Di kepala korban ditemukan 21 luka robek, dengan 6 robekan di dahi, 1 di pangkal hidung, serta 2 luka di pipi kanan. Luka memar juga ditemukan di punggung, pipi, dagu, dan rahang.
“Ini bukan tindakan spontan, tetapi benar-benar aksi kekerasan yang sangat sadis,” kata AKP Eko.
Anak Korban Juga Jadi Sasaran, Alami Luka Serius
Tak hanya YN, anaknya yang masih berusia 10 tahun, AMN, turut menjadi korban penganiayaan. Bocah malang itu mengalami luka terbuka di kepala sebanyak 8 titik serta memar di dada. Diduga kuat, pelaku menggunakan palu yang sama untuk melukai keduanya.
Palu Dibawa dari Rumah, Pelaku Terancam Hukuman Mati
Dalam penyelidikan, diketahui pelaku membawa palu dari rumah sebagai alat untuk melakukan aksi keji tersebut. Atas perbuatannya, ia dijerat pasal berlapis, termasuk:
Pasal 340 KUHP: Pembunuhan berencana, ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup
Pasal 338 KUHP: Pembunuhan biasa, ancaman 15 tahun penjara
Pasal 351 ayat 3 KUHP: Penganiayaan menyebabkan kematian, ancaman 7 tahun penjara
Pasal 76C juncto Pasal 80 ayat (2) UU Perlindungan Anak: Ancaman penjara 5 tahun untuk penganiayaan terhadap anak
Motif Masih Didalami, Kasus Jadi Sorotan Publik
Hingga kini, motif pasti pembunuhan masih terus didalami oleh pihak kepolisian. Namun fakta bahwa korban adalah kekasih pelaku dan dibunuh di kamar hotel, menunjukkan adanya potensi konflik pribadi yang memicu kekerasan.
Kasus ini menuai perhatian luas dari publik karena tingkat kekerasannya yang ekstrem serta keterlibatan anak dalam tragedi tersebut. Polisi berjanji akan memproses kasus ini secara tuntas dan tegas sesuai hukum yang berlaku.