Guru SMP di Depok Diduga Lakukan Pelecehan, 10 Korban Sudah Bersuara
Tanggal: 26 Mei 2025 17:26 wib.
Kasus dugaan pelecehan seksual di sebuah SMP di Depok, Jawa Barat, baru-baru ini mengejutkan masyarakat. Seorang guru ekstrakurikuler di sekolah tersebut, yang berinisial SP, mengungkapkan bahwa terdapat dugaan adanya kekerasan pelecehan yang dilakukan oleh seorang guru kepada beberapa siswi. Ketegangan di dalam lingkungan sekolah ini mencuat setelah salah satu korban, siswi kelas 7 berinisial V, berani melaporkan kejadian yang dialaminya. Pada bulan puasa 2025, V merekam percakapan antara dirinya dan guru yang diduga melakukan pelecehan. Rekaman itu berisi pembicaraan yang sangat tidak pantas dan menyinggung. Setelah mendapatkan bukti tersebut, V bersama orang tuanya melaporkan kejadian tersebut ke pihak sekolah. Namun, respons yang diterima sangat mengecewakan. Alih-alih menerima laporan dengan serius, pihak sekolah justru meragukan kesungguhan V dan meminta agar informasi tersebut tidak disebarluaskan. Keberanian V untuk melaporkan kasus ini tampaknya memicu banyak siswi lainnya untuk berbicara. Sampai saat ini, setidaknya terdapat sepuluh korban yang mengaku mengalami perlakuan yang sama dari guru yang sama. Mereka mengungkapkan rasa takut dan cemas jika menyampaikan keluhan secara terbuka karena khawatir nilai akademis dan reputasi mereka akan terpengaruh. Situasi ini menunjukkan betapa ketidakadilan seringkali membuat korban merasa terasing, dan menakutkan untuk bersuara.Para siswa di sekolah tersebut merasa berada dalam dilema, di satu sisi mereka ingin berbicara untuk menegakkan keadilan, tetapi di sisi lain mereka diliputi rasa takut akan dampak negatif yang akan mereka terima. Hal ini semakin memperkuat stigma bahwa institusi pendidikan tidak selalu menjadi tempat yang aman bagi semua siswi. Korban lain yang berani menceritakan pengalaman mereka, mengungkapkan bahwa bukan hanya satu atau dua kali tindakan pelecehan dilakukan, namun ini sudah menjadi pola yang berulang.Kasus ini terus berkembang, dan masyarakat mulai menaruh perhatian lebih terhadap situasi di sekolah tersebut. Tindakan yang diambil oleh pihak sekolah dalam menangani laporan ini akan menjadi sorotan publik. Masyarakat berharap ada langkah-langkah yang jelas untuk mengatasi permasalahan ini. Keberanian V dalam merekam percakapan dan melaporkannya sangat dihargai, dan diharapkan bisa mendorong lebih banyak siswi untuk berbicara tanpa rasa takut.Dukungan dari orang tua, teman, dan organisasi perlindungan anak sangat penting untuk mendukung para korban yang berjuang melawan ketidakadilan ini. Selain itu, pihak sekolah harus segera mengambil langkah tegas untuk menyelidiki kasus ini secara objektif dan transparan. Masyarakat berharap agar kepercayaan kepada institusi pendidikan kembali pulih, dan para korban mendapatkan keadilan yang seharusnya. Pengawasan yang lebih ketat terhadap interaksi antara guru dan siswa di lingkungan sekolah juga diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Sebuah sistem yang dapat memberikan perlindungan kepada siswa, serta tempat bagi mereka untuk melaporkan masalah, sangat krusial agar insiden pelecehan seperti ini tidak terulang.