Sumber foto: iStock

Guru Ngaji di Lampung Cabuli Puluhan Muridnya, Kerap Bagikan Video Porno

Tanggal: 27 Mei 2024 13:22 wib.
Kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang oknum guru ngaji di Kabupaten Lampung Barat, identitasnya bernama Basirun (50), telah menciptakan keguncangan di masyarakat. Basirun, yang juga dikenal sebagai Ustaz, telah menyakiti Guru Ngaji di Lampung Cabuli Puluhan Muridnya, Kerap Bagikan Video Porno 

 hanya satu atau dua muridnya, melainkan puluhan. Dari berbagai kasus yang terungkap, Basirun terbukti melakukan pencabulan terhadap tiga orang santriwati dengan jumlah kali yang sangat mencemaskan.

Korban-korban dari tindakan keji Basirun ini adalah AYN binti MA yang masih duduk di kelas VI SD, FW bin SJ yang berusia 11 tahun dan QZ binti DS yang berada di kelas IV SD di salah satu sekolah dasar di kecamatan setempat. Tindakan ini telah merusak masa depan dan kepercayaan diri para korban, serta menimbulkan rasa trauma yang mendalam pada mereka.

Kejadian ini terkuak akibat kecurigaan yang muncul dari orang tua salah seorang korban. Ketika anaknya menolak untuk pergi mengaji dengan alasan yang mencurigakan, orang tua tersebut mencurigai adanya sesuatu yang tidak beres. Setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, orang tua tersebut akhirnya mendapatkan pengakuan langsung dari anaknya mengenai kejadian yang mengejutkan ini.

Mendengar pengakuan anaknya, orang tua korban pun merasa geram dan marah, sama sekali tidak terima dengan apa yang telah menimpa anaknya. Mereka tanpa ragu melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian, dengan harapan agar keadilan dapat segera dilakukan dan agar Basirun tidak lagi merusak generasi muda dengan tindakannya yang keji.

Kasus ini tidak hanya membuka mata masyarakat akan kehadiran pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di tengah-tengah mereka, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran yang luar biasa terkait dengan keamanan anak-anak di lingkungan pendidikan, apalagi di tempat-tempat ibadah. Sebagai seorang guru ngaji, Basirun seharusnya menjadi figur yang patut ditiru, memberikan pendidikan agama yang baik, dan memberikan contoh yang baik pula. Namun, ironisnya, Basirun justru menggunakan kedudukannya untuk melakukan tindakan yang sangat merugikan.

Pihak kepolisian juga berupaya keras untuk mengungkap kasus ini dengan sebaik mungkin, serta melakukan penyelidikan mendalam terkait dengan kasus ini. Harapan terbesar semua pihak adalah agar keadilan dapat ditegakkan, dan para korban bisa mendapatkan perlindungan serta mendapat pemulihan dari trauma yang mereka alami. Tidak hanya itu, langkah-langkah preventif dan perlindungan yang lebih ketat juga diharapkan bisa diterapkan di tempat-tempat pendidikan dan ibadah, untuk mencegah kasus-kasus serupa terulang di masa yang akan datang.

Kasus pencabulan yang dilakukan oleh Basirun juga mencuatkan perbincangan luas terkait penggunaan internet dan media sosial. Ternyata, Basirun juga telah kerap membagikan video porno kepada beberapa muridnya, yang membuat dampak tindakannya semakin meresahkan. Faktor-faktor yang mendorong perilaku ini perlu dipelajari secara mendalam, serta langkah-langkah preventif yang lebih cermat di masyarakat dibutuhkan untuk mencegah kasus serupa di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved