Gelar sih Haji tapi Kerjaannya Maling di Kampung Tetangga

Tanggal: 19 Jun 2017 13:16 wib.
Tampang.com- Namanya H. Umar Fadil, gelar haji yang melekat pada namanya ternyata tak sesuai dengan kelakuan dan perbuatannya selama ini. Tiga kali masuk penjara rupanya tidak membuat H. Umar kapok dengan perbuatannya ini. Alhasil, ketika melakukan aksinya hendak mencuri di rumah korbannya, Kamaludin, warga Dusun Tengah, Desa Lapa Taman Kecamatan Dungkek, Sumenep, nasib sial menimpanya. H. Umar tertangkap warga dan di hakimi ribuan warga yang sudah kesal terhadap kelakuannya hingga tewas.

Peristiwa ini terjadi, hari minggu ( 18-06-2017) sekitar pukul 00.00, H. Umar dengan mengendap-endap memasuki rumah Kamaludin yang terbuka pintu rumahnya. Kamaludin saat itu sedang mandi tidak mengetahui kalau H. Umar memasuki salah satu kamarnya. Saat dia selesai mandi dan hendak istirahat, Kamaludin mendengar suara mencurigakan dari salah satu kamarnya dan setelah dicek, dia memergoki H. Umar yang saat itu mengenakan cadar merah, sarung dan kaos tengah menggasak isi kamarnya.

Teriakan Kamaludin mengundang kehadiran warga Desa Lapa Taman yang memang sedang ronda karena saat itu sedang marak pencurian di desa mereka. Saat dikejar warga, H. Umar Fadil awalnya bisa meloloskan diri dengan bersembunyi di pohon cemara, namun karena banyaknya warga yang mencari akhirnya H. Umar tertangkap warga di seret sampai kerumah Kamaludin.

Saat ditangkap, pak haji maling ini awalnya sempat melakukan perlawanan dengan menggunakan sebilah pisau yang dibawanya, tetapi warga berhasil mengamankan pisau tersebut dan kemudian mengikat H. Umar di sebuah pohon. Warga Desa lapa Taman memang sudah berjaga-jaga karena sudah hampir sebulan ini banyak kasuas pencurian yang menjadi targetnya yaitu emas dan sapi.

Pihak kepolisian yang datang ke lokasi tidak dapat berbuat banyak menyelamatkan nyawa H. Umar karena warga yang jumlahnya semakin banyak menghalangi aparat kepolisian untuk mengamankan H. Umar. Akhirnya maling yang sudah bergelar haji ini meninggal dunia di tempat karena kehabisan darah akibat amukan massa.

Polisi berhasil mengevakuasi H. Umar Fadil setelah tubuhnya bersimbah darah dan diduga sudah meninggal. Polisi dan tim medis akhirnya membawa tubuh H. Umar yang sudah tak bernyawa ini ke rumah sakit dan kemudian dipulangkan ke keluarganya di Desa taman Sare Kecamatan Dungkek, Sumenep
Copyright © Tampang.com
All rights reserved