Geger Keluarga Terkaya Inggris Harta Rp 774 T Masuk Penjara, Ada Apa?
Tanggal: 26 Jun 2024 21:08 wib.
Pengadilan Swiss menjatuhkan hukuman penjara kepada empat anggota keluarga terkaya di Inggris, keluarga Hinduja, akhir pekan kemarin. Keluarga keturunan India itu dicap "egois" karena mengeksploitasi staf India di rumah besar mereka di Jenewa, Swiss. Meskipun para terdakwa juga dituduh terlibat dalam perdagangan manusia, mereka dibebaskan dari tuduhan tersebut. Namun demikian, keempat orang tersebut tidak bisa mengelak dan dihukum atas dakwaan lain. Mengutip AFP Senin (24/6/2024), mereka yang dinyatakan bersalah adalah Prakash Hinduja (78), istrinya Kamal Hinduja (75), lalu putranya Ajay (56) dan istrinya Namrata (50). Prakash dan Kamal dihukum empat tahun enam bulan, sementara Ajay dan Namrata dihukum empat tahun.
Menurut keterangan dari pengadilan, keempat terdakwa dihukum karena mereka telah mengambil keuntungan dari staf imigran mereka yang rentan, dengan membayar mereka dengan upah yang sangat sedikit. Hakim Sabina Mascotto menegaskan bahwa kekurangan pengalaman para karyawan dieksploitasi, karena mereka memiliki pendidikan rendah atau bahkan tidak berpendidikan sama sekali, dan tidak mengetahui hak-hak mereka.
Dalam persidangan, terungkap bahwa motif para terdakwa "egois" adalah keinginan untuk mendapatkan keuntungan. Keluarga Hinduja membawa pembantunya langsung dari India, dan menyita paspor mereka begitu mereka tiba di Swiss. Mereka hanya membayar staf rumah tangga mereka sekitar 325 franc (sekitar Rp 5,9 juta), yang mana jumlah ini 90% lebih rendah dari tarif umum yang berlaku. Hakim Mascotto menyatakan bahwa keempat terdakwa Hinduja mengetahui lemahnya posisi karyawan mereka dan mengetahui hukum di Swiss.
Dalam rincian persidangan, Jaksa Yves Bertossa juga membongkar fakta serius lainnya tentang keluarga Hinduja. Ia menyebutkan bahwa keluarga tersebut menghabiskan lebih banyak uang untuk anjing mereka dibandingkan untuk pegawai rumah tangga. Ia juga meminta agar pengadilan melanjutkan kasus ini karena seriusnya dakwaan. Khusus untuk Ajay dan Namrata Hinduja, jaksa meminta agar mereka ditahan segera karena alasan risiko penerbangan.
Di sisi lain, keluarga tersebut membantah tuduhan hakim. Pengacara keluarga mengatakan bahwa mereka akan mengajukan banding atas putusan tersebut. Mereka menyatakan bahwa mereka telah mencapai penyelesaian rahasia di luar pengadilan dengan tiga karyawan yang mengajukan tuduhan terhadap mereka, sehingga mereka membatalkan tindakan hukum. Meskipun demikian, mereka mengaku terkejut dan kecewa atas keputusan pengadilan, namun tetap yakin bahwa kebenaran akan menang.
Kasus ini melibatkan tiga pekerja, dan pengacara keluarga menyatakan bahwa karyawan merasa mereka tidak diisolasi dan bukan budak yang dianiaya. Mereka berterima kasih kepada keluarga Hinduja karena telah menawarkan kehidupan yang lebih baik kepada mereka. Pengacara keluarga juga menegaskan bahwa tidak ada karyawan yang ditipu gajinya.
Menurut data dari Sunday Times, kekayaan keluarga Hinduja mencapai US$47 miliar (sekitar Rp 772 triliun). Dengan kepentingan di bidang minyak dan gas, perbankan, serta layanan kesehatan, Grup Hinduja hadir di 38 negara dan mempekerjakan sekitar 200.000 orang.
Dari kasus ini, terlihat bagaimana para terdakwa, meskipun merupakan keluarga terkaya di Inggris, terlibat dalam eksploitasi dan pemerasan terhadap staf rumah tangganya. Keluarga Hinduja menunjukkan bahwa mereka lebih memprioritaskan keuntungan pribadi daripada hak dan kesejahteraan para karyawan mereka. Dengan jumlah kekayaan yang mencapai triliunan rupiah, seharusnya keluarga Hinduja mampu memberikan upah yang layak dan kondisi kerja yang manusiawi bagi staf rumah tangganya.