Finalis Miss Swiss Tewas Tragis: Terbunuh, Dimutilasi, dan 'Dihaluskan' oleh Suami
Tanggal: 14 Sep 2024 05:27 wib.
Pada bulan Februari 2024, terjadi peristiwa tragis di Swiss yang menghebohkan banyak orang. Seorang mantan model dan finalis kontes kecantikan, Kristina Joksimovic (38), tewas secara misterius di rumahnya yang terletak di Binningen, Swiss. Lebih mengerikan lagi, jasadnya ditemukan dalam keadaan dimutilasi dan bahkan 'dihaluskan' dengan menggunakan blender oleh sang suami, Thomas (41). Setelah insiden tersebut, Thomas mengklaim bahwa tindakan yang mengerikan tersebut dilakukan sebagai bentuk pembelaan diri.
Menurut laporan dari Sky News dan kantor berita lokal BZ Basel, kasus ini semakin menggemparkan masyarakat. Diketahui bahwa Thomas membunuh Joksimovic dengan cara mencekik hingga menyebabkannya meninggal dunia. Tidak sampai di situ, jasad sang korban kemudian dipotong-potong di ruang cuci dengan menggunakan gergaji ukir, pisau, dan gunting kebun. Bahkan lebih mengerikan, bagian-bagian tubuhnya kemudian 'dihaluskan' dengan menggunakan blender tangan dan dilarutkan dengan larutan kimia.
Thomas ditangkap sehari setelah jasad Kristina Joksimovic ditemukan oleh pihak ketiga. Pada awalnya, sang suami berusaha untuk menutupi perbuatannya dengan alasan bahwa ia menemukan istrinya sudah meninggal dunia dan kemudian memutuskan untuk memutilasi tubuhnya karena kondisi panik. Namun, setelah melalui proses penyelidikan yang akurat, Thomas akhirnya mengaku bahwa dirinya adalah pelaku di balik peristiwa mengerikan tersebut.
Sebagai tambahan, laporan dari media lokal BZ Basel menyebutkan bahwa Thomas setelah digiring untuk melakukan rekonstruksi kejahatan pada bulan Maret 2024, mengakui bahwa pembunuhan terjadi karena tindakan pembelaan diri. Ia mengklaim bahwa Kristina Joksimovic menyerangnya dengan menggunakan sebuah pisau, sehingga ia merasa terancam dan melakukan tindakan ekstrim yang menyebabkan kematian sang istri.
Saat ini, Thomas tengah mengajukan banding pembebasan dari penjara. Namun, upaya tersebut ditolak oleh Pengadilan Federal di Lausanne setelah ia mengaku secara terang-terangan bahwa dirinya lah pelaku di balik peristiwa tragis tersebut. Kasus ini menjadi sorotan merata dan menunjukkan bagaimana kekerasan dalam rumah tangga dapat berujung pada tindakan kriminal yang mengerikan dan tidak manusiawi.
Kasus pembunuhan Kristina Joksimovic oleh suaminya, Thomas, merupakan gambaran nyata dari bahaya kekerasan dalam rumah tangga. Statistik menunjukkan bahwa kasus kekerasan dalam rumah tangga di Swiss, serta di negara-negara lain di Eropa, masih cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga dan mencegah terjadinya tindakan kriminal yang mengerikan seperti kasus yang menimpa Kristina Joksimovic.
Sebagai masyarakat, kita perlu lebih peka terhadap isu kekerasan dalam rumah tangga dan memberikan dukungan serta perlindungan bagi korban. Tak hanya itu, lembaga-lembaga penegak hukum juga perlu melakukan pencegahan dan penanganan atas kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga dengan lebih serius. Kesadaran akan isu ini merupakan langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua individu di masyarakat.
Peristiwa tragis yang menimpa Kristina Joksimovic menjadi pengingat bagi kita semua agar terus memperjuangkan perlindungan bagi korban kekerasan dalam rumah tangga dan mencegah terjadinya kasus kekerasan serupa di masa depan. Dengan kesadaran dan tindakan bersama, diharapkan kedepannya kasus serupa dapat diminimalkan dan tidak terjadi lagi.