Sumber foto: website

Detik-Detik Suami Bunuh Istri di Kebagusan Jaksel karena Kesal Diselingkuhi

Tanggal: 5 Sep 2024 13:03 wib.
Kasus tragedi pembunuhan yang terjadi di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Rabu 4 September 2024, menciptakan kegempitan bagi masyarakat setempat. Pria berinisial AS melakukan aksi menusuk hingga tewas terhadap istrinya, Febriana (26), dengan alasan kesal karena merasa diselingkuhi dan ditinggalkan saat sakit. Pengakuan yang mengejutkan tersebut diungkapkan AS kepada pihak kepolisian setempat.

Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat, memberikan keterangan terkait kronologi kejadian tragis ini. Menurutnya, AS merasa kesal setelah mengetahui bahwa istrinya telah selingkuh, bahkan kabur bersama anak laki-lakinya yang berusia 5 tahun, menuju daerah Medan. Kemudian, dalam waktu satu minggu, korban kembali kabur ke Jambi, tepatnya ke daerah Kerinci. Hal ini tentu saja menimbulkan kekecewaan mendalam bagi AS.

Tidak hanya karena perselingkuhan, tetapi AS juga merasa ditinggalkan saat dirinya sedang mengalami sakit. Ia mengaku bahwa saat membutuhkan perhatian dan pengurusan, istrinya tidak memberikan perhatian yang cukup. Situasi tersebut membawa AS pada rasa kekecewaan yang mendalam, sehingga menimbulkan pertengkaran antara keduanya. Bahkan, pada dini hari Rabu, pertengkaran tersebut semakin memuncak hingga sang istri meminta cerai.

Pada saat pertengkaran tersebut, AS marah dan kesal. Ia memutuskan untuk keluar kontrakan dengan alasan ingin membeli es, namun sebenarnya dirinya mengambil sebilah pisau dengan maksud yang jelas untuk melampiaskan kemarahannya. Kompol Anggiat menjelaskan bahwa ketika AS keluar untuk mengambil pisau dari rumah orangtuanya yang tidak jauh dari kontrakan, sementara sang istri hendak tidur. Namun, AS membuntuti masuk ke dalam kontrakan dan dengan tega menusuk istrinya hingga menyebabkan kematian tragis terjadi. Aksi keji ini diulangi sebanyak lima kali, dengan menusuk bagian perut, leher, dan kaki.

Ketika kejadian tersebut berlangsung, sekitar pukul 05.23 WIB, warga sekitar yang baru pulang menarik ojek mendengar keributan serta teriakan histeris dari dalam rumah korban. Mereka pun segera menggedor pintu rumah tersebut. Ketika pintu dibuka oleh pelaku, mereka menemukan bahwa kasus kekerasan dalam rumah tangga telah terjadi. Bahkan, warga melihat pelaku memegang pisau yang masih berlumuran darah sebelum dibuang ke lantai. Selanjutnya, korban yang mengalami pendarahan hebat tersebut dibawa ke Puskesmas terdekat, namun upaya untuk menyelamatkannya tidak membuahkan hasil.

Kasus ini telah ditangani oleh Unit PPA Polres Metro Jakarta Selatan, dan AS telah ditahan sebagai pelaku dalam peristiwa tragis tersebut. Keberadaan pengasuh anak, bantuan psikologis bagi keluarga korban, serta upaya pencegahan kasus kekerasan dalam rumah tangga perlu menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang guna memastikan tidak terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

Kasus kekerasan dalam rumah tangga merupakan persoalan serius yang memerlukan peran serta semua pihak, baik pemerintah, lembaga non-pemerintah, maupun masyarakat secara luas. Perlindungan, pendampingan, serta penanganan terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga perlu mendapatkan perhatian serius dan mendalam, agar tragedi serupa tidak kembali terulang di masa depan. Penting untuk memberikan pendidikan dan peningkatan kesadaran bagi masyarakat tentang bahaya serta dampak yang ditimbulkan oleh kekerasan dalam rumah tangga.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved