Sumber foto: Kompas.com

CEO Clairmont Bongkar Fakta di Balik Pengiriman Nastar Busuk ke Panti Asuhan

Tanggal: 7 Apr 2025 18:33 wib.
Tampang.com | Clairmont, toko kue ternama, sempat ramai jadi sorotan publik usai video seorang food vlogger, Codeblu, menuding mereka mengirimkan nastar busuk ke panti asuhan. Tuduhan ini berdampak besar bagi citra dan omzet Clairmont, meski belakangan terungkap bahwa bukan pihak internal perusahaan yang melakukan pengiriman tersebut.


Susana Darmawan: Kami Tak Pernah Kirim ke Panti Itu

CEO sekaligus pendiri Clairmont, Susana Darmawan, menceritakan bagaimana timnya awalnya bingung melihat nama Clairmont terseret dalam video viral tersebut. Setelah menghubungi Codeblu, mereka akhirnya mengetahui nama panti asuhan yang disebut.

"Tim kami langsung ke sana untuk meminta klarifikasi dan bukti," ujar Susana dalam wawancara bersama Grace Tahir.


Tersangka Bukan Karyawan Clairmont, Tapi Vendor

Dari investigasi dan bukti yang didapat, terungkap bahwa pengirim nastar busuk tersebut adalah seseorang berinisial R, yang mengaku sebagai karyawan Clairmont, padahal sebenarnya hanya bekerja di vendor perusahaan, bukan karyawan resmi.

“R ini menulis bahwa dia dari Clairmont, padahal bukan. Dia hanya karyawan vendor,” tegas Susana. Bahkan, R dilaporkan telah melakukan tindakan fraud di tempatnya bekerja.


Dampak Masif: Penurunan Omzet dan Reputasi Rusak

Meski akhirnya video yang menuduh Clairmont sudah dihapus, Susana mengakui bahwa kerugian sudah terlanjur terjadi, terutama sejak video itu naik pada November 2024.

“Loss kami dimulai dari November, drop omzet sampai 30 persen. Banyak customer cancel pesanan, dan kepercayaan publik runtuh,” ujarnya. Kerugian ini terutama terasa saat momen penting seperti Natal dan Tahun Baru.


Langkah Hukum: Clairmont Laporkan Codeblu

Merasa nama baiknya dicemarkan oleh konten tersebut, Clairmont melalui kuasa hukum Dedi Sutanto melayangkan laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Desember 2024. Laporan tersebut menggunakan dasar pelanggaran UU ITE, karena Codeblu dianggap telah menyebarkan informasi yang tidak benar.


Clairmont Fokus Pulihkan Nama Baik

Di tengah badai ini, Susana menyatakan fokus utama mereka kini adalah memulihkan reputasi perusahaan. Bahkan, sebelumnya sempat ada tawaran dari pihak tertentu untuk "membersihkan nama" Clairmont dengan imbalan ratusan juta rupiah, yang mereka tolak.

“Kami pilih jalur hukum dan klarifikasi terbuka agar semuanya jelas,” ungkap Susana.


Klarifikasi Penting Sebelum Menyebar Konten

Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya verifikasi fakta sebelum menyebarkan informasi, terutama di media sosial. Dampaknya bisa sangat besar, bukan hanya secara materi, tapi juga terhadap kepercayaan publik yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved