Sumber foto: website

Bobol 5 Apotek, Pria di Lampung Ngaku Butuh Biaya untuk Sekolah Anak

Tanggal: 9 Sep 2024 05:46 wib.
Kepolisian berhasil menangkap dua pelaku pembobolan spesialis apotek dan toko lintas Kabupaten di Lampung. Kedua pelaku yang diketahui dengan inisial RM (44) dan ST (35) berhasil ditangkap usai tertangkap kamera pengawas (CCTV) saat sedang melakukan aksinya di Apotek di Kecamatan Ambarawa pada Kamis, 29 Agustus 2024, sekitar pukul 01.26 WIB.

“Pelaku ini bukanlah hanya berdua, mereka beraksi bersama dua orang lainnya, yakni AR dan RH yang sudah diamankan oleh Tekab 308 Reskrim Polres Lampung Utara,” ungkap Kapolres Pringsewu AKBP M Yunus Saputra pada hari Minggu, 8 September 2024.

Menurut Kapolres, para pelaku mengaku telah melakukan pencurian sebanyak lima kali. Di wilayah hukum Polsek Pringsewu Kota, mereka melakukan aksi pencurian sebanyak tiga kali dengan total nilai kerugian sebesar Rp 11,8 juta. Selain itu, mereka juga melakukan pencurian di wilayah hukum Polres Lampung Utara dengan nilai kerugian mencapai Rp 250 juta, dan di wilayah hukum Polres Pesawaran dengan kerugian sebesar Rp 45 juta.

Yunus mengungkapkan bahwa kedua pelaku melakukan aksi pencurian dengan cara mencongkel rolling door dan merusak gembok menggunakan alat. Kedua pelaku saat ini telah ditahan dan dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan yang memiliki ancaman hukuman hingga 7 tahun penjara.

Selanjutnya, berdasarkan pengakuan pelaku RM, yang merupakan warga Kedondong, ia nekat membobol apotek karena terjepit kebutuhan biaya sekolah anak. Dia mengungkapkan, “Untuk kebutuhan sehari-hari dan juga biaya sekolah anak.”

Terlihat bahwa masalah pendidikan menjadi salah satu penyebab utama dari tindakan kriminal yang dilakukan oleh pelaku pembobolan. Hal ini menunjukkan bahwa masalah keuangan dapat menjadi pemicu tindakan kriminal yang melibatkan pelajar atau orangtua yang tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Lampung masih cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa banyak keluarga yang masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya pendidikan anak-anak mereka. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved