Bobby Curhat Sumut Juara Narkoba, Wapres Gibran Usul Anak Bandel Dikirim ke Pesantren
Tanggal: 17 Mei 2025 22:23 wib.
Dalam sebuah wawancara, Bobby Nasution, Wali Kota Medan, mengakui bahwa Sumatera Utara (Sumut) adalah provinsi dengan angka penyalahgunaan narkoba tertinggi di Indonesia. Pengakuan Bobby ini menggugah perhatian banyak pihak, terutama mengingat masalah penyalahgunaan narkoba yang kian meluas di kalangan generasi muda. Menurutnya, langkah-langkah konkret harus dilakukan untuk menanggulangi permasalahan ini agar tidak merusak masa depan anak-anak muda di Sumut.
Bobby Nasution menyoroti beberapa faktor yang menyebabkan tingginya penyalahgunaan narkoba, di antaranya kurangnya edukasi dan akses terhadap informasi yang benar mengenai bahaya narkoba. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa banyaknya anak muda yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh lingkungan yang tidak mendukung. Dalam situasi seperti itu, peran serta masyarakat sangat penting, terutama dalam menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung perkembangan anak-anak.
Menanggapi curhatan Bobby, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan saran yang menarik. Gibran menyarankan agar Pemerintah Provinsi Sumut menggandeng pondok pesantren yang berada di bawah naungan PUI (Persatuan Umat Islam) dalam upaya pembinaan anak-anak muda. Ia mencermati bahwa pesantren memiliki sistem pendidikan dan pembinaan yang baik, serta dapat menjadi solusi alternatif bagi anak-anak yang terjebak dalam perilaku buruk, termasuk penyalahgunaan narkoba.
Gibran menekankan bahwa pengintegrasian nilai-nilai keagamaan dan pendidikan di pesantren dapat memberikan perubahan sikap yang signifikan bagi anak-anak bandel. Pesantren, dengan pendekatan komprehensifnya, tidak hanya fokus pada pendidikan agama tetapi juga pengembangan karakter, mental, dan perilaku positif. Dengan melibatkan pondok pesantren, diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang lebih baik dan menjauhkan mereka dari jeratan narkoba.
Dari laporan yang ada, angka penyalahgunaan narkoba di Sumut semakin memprihatinkan. Menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN), Sumut menjadi salah satu daerah dengan prevalensi pengguna narkoba yang sangat tinggi, yang tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Bobby menekankan bahwa tindakan nyata harus dilakukan, dan kolaborasi dengan pesantren bisa menjadi langkah awal yang positif.
Dalam konteks tersebut, pondok pesantren bisa berperan sebagai tempat rehabilitasi sekaligus pendidikan bagi anak-anak yang berisiko terjerat narkoba. Gibran menambahkan bahwa melibatkan para santri sebagai agen perubahan di komunitas mereka juga penting. Dengan memberi mereka bekal pemahaman yang benar tentang bahaya narkoba, diharapkan mereka dapat menyebarkan informasi tersebut di lingkungan mereka.
Pemerintah Provinsi Sumut berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah yang diarahkan dalam penanganan masalah narkoba ini. Bobby Nasution berharap kerjasama dengan pesantren di bawah PUI tidak hanya terbatas pada pendampingan anak-anak yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba, tetapi juga mengajak masyarakat secara keseluruhan untuk berperan aktif dalam pencegahan.
Membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba harus menjadi prioritas bersama. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pondok pesantren, daerah seperti Sumut bisa menjalani transformasi yang positif dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Movement ini diharapkan dapat menciptakan iklim yang lebih sehat dan aman bagi generasi mendatang.