Benarkah Permen Karet Mengandung Mikroplastik? Ini Temuan Penelitian Terbaru
Tanggal: 30 Mar 2025 12:02 wib.
Tampang.com | Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa mengunyah permen karet dapat melepaskan ratusan fragmen mikroplastik langsung ke dalam mulut. Penemuan ini menambah kekhawatiran akan pencemaran mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari, terutama dari produk berbahan dasar karet sintetis seperti permen karet.
Sanjoy Mohanty, peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA), menegaskan bahwa penelitian ini mengungkap jalur baru masuknya mikroplastik ke dalam tubuh manusia yang sebelumnya belum banyak diteliti.
Seberapa Banyak Mikroplastik yang Tertelan?
Dalam studi ini, Lisa Lowe, seorang mahasiswa PhD di UCLA, mengunyah tujuh potong permen karet dari 10 merek berbeda. Peneliti kemudian menganalisis air liurnya dan menemukan hasil mengejutkan:
Setiap gram permen karet melepaskan sekitar 100 fragmen mikroplastik.
Beberapa merek bahkan melepaskan lebih dari 600 fragmen per gram.
Mengingat berat rata-rata satu batang permen karet adalah 1,5 gram, jumlah mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh cukup signifikan.
Jika seseorang mengunyah 180 batang permen karet per tahun, ia berpotensi menelan hingga 30.000 mikroplastik.
Meski demikian, jumlah ini masih lebih kecil dibandingkan sumber paparan mikroplastik lainnya, seperti air dalam botol plastik, yang menurut penelitian sebelumnya bisa mengandung hingga 240.000 mikroplastik per liter.
Mengapa Permen Karet Mengandung Mikroplastik?
Banyak permen karet yang beredar di pasaran berbahan dasar karet sintetis, yaitu polimer berbasis minyak bumi yang memberikan tekstur kenyal. Namun, informasi ini sering kali tidak dicantumkan pada label kemasan.
Di kemasan permen karet, bahan ini hanya disebut sebagai "gum-based", tanpa ada rincian mengenai kandungan plastiknya.
Dalam studi ini, para peneliti menguji dua jenis permen karet:
Permen karet sintetis (berbahan dasar karet buatan)
Permen karet alami (menggunakan polimer nabati seperti getah pohon)
Hasilnya, mikroplastik ditemukan dalam kedua jenis permen karet, meskipun dalam jumlah yang berbeda.
Dampak bagi Kesehatan dan Lingkungan
Masih banyak perdebatan mengenai apakah jumlah mikroplastik yang tertelan ini benar-benar membahayakan kesehatan manusia. Profesor Oliver Jones dari RMIT University, Australia, menyatakan bahwa tubuh manusia kemungkinan bisa mengeluarkan mikroplastik ini melalui sistem pencernaan tanpa dampak serius.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa mikroplastik telah ditemukan dalam darah, paru-paru, bahkan otak manusia, sehingga efek jangka panjangnya masih perlu dikaji lebih lanjut.
Selain dampak bagi kesehatan, Lisa Lowe mengingatkan bahwa pembuangan permen karet sembarangan juga memperparah pencemaran plastik di lingkungan. Permen karet yang dibuang di jalanan sulit terurai dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Apakah Kita Harus Berhenti Mengunyah Permen Karet?
Meski penelitian ini mengejutkan, para ahli menekankan bahwa jumlah mikroplastik yang masuk ke tubuh melalui permen karet masih lebih kecil dibandingkan sumber lain seperti air minum dalam kemasan atau polusi udara.
Namun, temuan ini memberikan wawasan baru tentang luasnya paparan mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari. Konsumen disarankan untuk lebih cermat dalam memilih produk dan mencari alternatif permen karet yang lebih alami jika ingin mengurangi paparan mikroplastik.