Begini Cara Hacker Buka Dompet Bitcoin Senilai Rp 47 Miliar
Tanggal: 5 Nov 2024 10:18 wib.
Seorang hacker berhasil membuka dompet bitcoin yang terkunci selama 11 tahun. Di dalamnya terdapat bitcoin senilai US$3 juta (Rp 47,1 miliar).
Peretasan itu dilakukan oleh seorang teknisi listrik bernama Joe Grand atau yang dikenal sebagai Kingpin di internet. Dia dimintai tolong pemilik dompet berisi 43,6 BTC.
Pemilik dompet kesulitan membuka dompetnya, sebab melindunginya dengan sangat baik menggunakan generator password acak bernama Roboform.
Grand menyetujui membantunya. Ada banyak orang lain padahal memiliki permintaan yang sama namun ditolak.
"Saya membuat password, menyalinnya, memasukkan dalam frasa sandi dompet dan dalam berkas teks yang saya enkripsi," jelasnya dalam sebuah video Youtube, dikutip dari Unilad, Senin (28/10/2024).
Dia menggunakan sebuah alat yang dikembangkan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat untuk membongkar kode generator.
Dalam penjelasannya Roboform yang digunakan oleh pemilik berbeda dengan pembuat password lainnya. Sebab tidak membuat password yang unik dan acak.
"Meski password RoboForm seperti dibuat acak, sebenarnya tidak. Dengan versi software yang lebih lama, kita bisa mengendalikan waktu dan bisa mengendalikan password," jelas Grand.
Untung bagi pemilik dompet. Bukan hanya isinya yang kembali, dia juga mendapatkan keuntungan ribuan kali lipat dari bitcoin miliknya.
Saat akses dompet hilang, nilai bitcoin hanya US$3.000-US$4.000. Belasan tahun berlalu, harga per koin telah melonjak lebih dari 20 ribu persen.
Serangan peretasan yang berhasil dilakukan oleh Joe Grand, atau Kingpin, terhadap dompet bitcoin senilai Rp 47 miliar menimbulkan kekhawatiran besar terkait keamanan berbagai jenis dompet digital. Kasus ini memperlihatkan betapa pentingnya untuk memiliki sistem keamanan yang kuat dalam melindungi aset kripto. Peretasan ini juga mencerminkan resiko yang dapat terjadi ketika pemilik dompet tidak memperhatikan praktik keamanan yang tepat.
Fenomena ini juga memberikan pelajaran penting bagi para pemilik aset kripto untuk memastikan bahwa sistem keamanan yang mereka gunakan benar-benar dapat melindungi aset-aset mereka dari serangan peretasan. Dengan meningkatnya nilai aset kripto seperti bitcoin, kasus peretasan semacam ini menjadi semakin sering terjadi.
Salah satu faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan Joe Grand dalam membuka dompet bitcoin adalah kelemahan dari sistem keamanan yang digunakan oleh pemilik aset tersebut. Ini menunjukkan pentingnya untuk terus meningkatkan sistem keamanan dalam bertransaksi serta menyimpan aset kripto. Dengan semakin berkembangnya teknologi, pelaku kejahatan cyber pun semakin canggih dalam melakukan serangan.
Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan keamanan digital bagi seluruh pengguna aset kripto. Kesadaran akan risiko yang mungkin terjadi serta pentingnya untuk terus meningkatkan sistem keamanan harus ditanamkan dalam setiap pemilik aset digital. Dengan demikian, serangan peretasan seperti yang dialami oleh pemilik dompet senilai Rp 47 miliar dapat diminimalisir.