Sumber foto: iStock

Awas Modus Penipuan Baru Lewat Kripto, Rekening Auto Ludes!

Tanggal: 21 Jun 2024 10:29 wib.
Ulah penipu online semakin mengerikan dalam upaya untuk mengecoh korbannya. Penipuan semakin canggih dengan memanfaatkan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang memudahkan aksi penjahat siber. CEO Braintrust, Adam Jackson, mengungkapkan salah satu modus penipuan baru yang memanfaatkan deepfake berbasis AI untuk membohongi korban.

Dalam wawancara dengan TheStreet, Jackson menjelaskan bahwa para penipu memanfaatkan AI untuk menciptakan deepfake yang serupa dengan aslinya guna membuat konten phishing. Phishing sendiri merupakan modus penipuan yang memanipulasi korban dengan skenario tertentu untuk mengelabui mereka dan memancing reaksi yang diinginkan.

Contoh konkret dari modus ini adalah penggunaan deepfake video yang menampilkan tokoh terkenal seperti miliarder Elon Musk, yang digunakan untuk mempromosikan skema investasi kripto tertentu. Setelahnya, email phishing akan disebar kepada korban dengan tujuan memancing investasi ke bursa kripto, padahal kinerja investasi tersebut tidak sebaik yang dipromosikan dalam video deepfake.

Tidak hanya itu, bot AI juga diprogram untuk menyebarkan konten palsu di media sosial guna menggencarkan skema penipuan. Tool ini dapat menciptakan artikel palsu untuk memanipulasi sentimen pasar, sehingga dapat mempengaruhi keputusan investasi para trader atau investor kripto. Selain itu, AI juga mampu menganalisis data dalam jumlah besar dan mengidentifikasi celah keamanan pada platform perdagangan kripto, meretas password akun kripto, bahkan memprediksi kebiasaan pengguna untuk melancarkan strategi penipuan. Akibatnya, akan terjadi lonjakan optimisme investor, volatilitas pasar, bahkan penjualan impulsif yang dapat merugikan secara finansial baik bagi individu maupun institusi.

Menurut Jackson, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari praktik penipuan di dunia maya. Pertama, jangan pernah merespons email dari orang yang tidak dikenal, terutama jika isi email tersebut berhubungan dengan uang atau kripto. Selain itu, pastikan akun kripto Anda dilindungi dengan otentikasi dua-faktor, dengan menggunakan alat otentikasi seperti Google Authenticator dan password yang unik.

Lebih lanjut, masyarakat juga diingatkan untuk tidak terlalu mudah percaya dengan peluang investasi yang terlalu menjanjikan, serta segera melaporkan aktivitas mencurigakan di internet kepada otoritas terkait.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved