23 orang menjadi korban Miras Oplosan di Bandung
Tanggal: 9 Apr 2018 17:09 wib.
Tampang.com - Miras oplosan kembali merenggut korban jiwa. Sampai hari ini, korban meninggal akibat miras oplosan sudah mencapai 23 orang. Jumlah ini adalah akumulasi korban yang ada di RSUD Cicalengka dan RSUD Majalaya.
Yani Sumpena, Direktur Utama RSUD Cicalengka, mengatakan bahwa hingga sampai siang ini (9/4), total korban mencapai 45 orang, dimana 20 orang meninggal dunia.
Seluruh korban dibawa ke RSUD Cicalengka dengan keluhan yang serupa, yakni: pandangan kabur, pusing, mual, dan juga muntah. Adapun dari seluruh total pasien yang datang, empat orang pulang paksa dan dua pasien dirujuk ke RS Hasan Sadikin. Sehingga, saat ini pasien di RSUD Cicalengka ada 19 orang, dengan rincian: 8 rawat inap dan sisanya masih berada di IGD.
"Dari jumat (6/4) pasien berdatangan. Sampai hari ini, yang meninggal itu total 20 orang. Satu diantaranya sudah meninggal ketika datang ke sini," ujar Yani.
Yani menuturkan juga, meski korban terindikasi keracunan miras oplosan, namun pihaknya belum dapat mengungkap kandungan yang diminum korban.
"Kita belum bisa memastikan kandungan apa yang diminum. Kepolisian sudah mengambil sampelnya," ujarnya.
Rumah Sakit bersiaga dengan membuka posko serta bilik khusus yang diperuntukkan untuk rawat inap pasien dengan gejala serupa.
"Kami akan siapkan blok khusus yang terpisah dengan pasien lain. kami punya pasien lain yang harus dijaga. Kami siapkan ruangan yang bisa menampung 20 pasien untuk antisipasi pasien bertambah," ucap Yani.
Untuk diketahui, kasus dugaan keracunan miras oplosan bukan pertama kali terjadi. Evi Sukmawati selaku humas RSUD Cicalengka mengungkap, kasus seperti ini pernah terjadi tiga tahun silam, saat malam takbiran di tahun 2015. Saat itu, 12 orang dirawat dengan rincian 6 orang meninggal.
Tiga orang meninggal di RSUD Majalaya
Selain di majalengka, korban juga berjatuhan di Majalaya. Tercatat, enam orang menjadi korban miras oplosan. Dari enam tersebut, tiga diantaranya meninggal dunia.
"Laporan terakhir kita ada enam pasien. Tiga meninggal, satu pulang paksa dan dua rawat inap. Kondisinya yang rawat inap ada perbaikan," ujar Direktur RSUD Majalaya, Kab. Bandung, dr Grace Mediana.