Sumber foto: website

WHO Sebut Mpox Tidak Separah Covid-19, Ini Alasannya!

Tanggal: 22 Agu 2024 08:36 wib.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memastikan bahwa wabah Mpox tidak sama seperti Covid-19. Bahkan, mereka mengklaim para pakar telah mengetahui penanganannya. Hal tersebut diungkapkan oleh direktur WHO untuk Eropa, Hans Kluge. Dia mengatakan, sejauh ini, penyebaran Mpox dapat dikendalikan.

Mpox, atau yang sebelumnya dikenal sebagai monkey pox atau cacar monyet, tidak dianggap memiliki tingkat keparahan yang sama dengan Covid-19. Menurut WHO, penanganan terhadap Mpox telah berhasil dilakukan di Eropa dengan langkah-langkah pengendalian yang efektif. Meskipun demikian, masih diperlukan lebih banyak penelitian tentang strain Clade 1b yang mendorong badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyatakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).

Pada Juli 2022, WHO menyatakan PHEIC atas wabah internasional strain mpox Clade 2b yang tidak terlalu parah. Sebagian besar kasus terjadi pada pria gay dan biseksual. Namun, peringatan tersebut kemudian dicabut pada Mei 2023.

Hans Kluge dalam jumpa pers di Jenewa, Rabu, (21/8/2024) menjelaskan bahwa wabah Mpox di Eropa telah berhasil dikendalikan dua tahun lalu. Langkah-langkah efektif yang diterapkan antara lain pengawasan ketat dan penyelidikan kontak kasus baru secara menyeluruh.

Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian wabah Mpox di antaranya termasuk perubahan perilaku, tindakan kesehatan masyarakat yang tidak diskriminatif, serta vaksinasi Mpox. WHO menyatakan bahwa kontribusi dari vaksinasi Mpox telah membantu dalam mengendalikan penyebaran wabah ini.

Meskipun demikian, WHO menyatakan bahwa risiko virus Mpox terhadap masyarakat umum cenderung rendah jika dibandingkan dengan Covid-19. Oleh karena itu, WHO menegaskan bahwa karantina tidak diperlukan dalam penanganan kasus Mpox.

Kluge juga menekankan bahwa jalur penularan kasus Mpox yang dominan adalah melalui kontak kulit ke kulit. Namun, ada kemungkinan seseorang dalam fase akut infeksi Mpox, terutama dengan lepuh di mulut, dapat menularkan virus ke kontak dekat melalui droplet, dalam situasi seperti di rumah atau di rumah sakit.

Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, menegaskan bahwa sejauh ini vaksinasi massal dan penggunaan masker belum direkomendasikan. WHO hanya merekomendasikan vaksinasi di tempat-tempat wabah bagi kelompok yang paling berisiko.

Pernyataan PHEIC terkait dengan wabah Mpox telah muncul pada 14 Agustus, setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika mengumumkan wabah Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat. Dengan lebih dari 500 kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut, WHO memandang perlu adanya bantuan internasional untuk menghentikan penyebarannya.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa potensi penyebaran lebih lanjut di Afrika dan sekitarnya sangat mengkhawatirkan. Potensi penyebaran wabah ini memang perlu menjadi perhatian serius bagi semua pihak.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved