WHO Desak China Ungkap Data COVID-19: Transparansi untuk Masa Depan Global
Tanggal: 3 Jan 2025 15:04 wib.
Tampang.com | Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekan China untuk mengungkapkan semua data terkait Covid-19 yang muncul lima tahun lalu. Permintaan ini disampaikan melalui siaran pers yang dipublikasikan di situs web resmi WHO, yang menyoroti pentingnya pengetahuan akan asal-usul virus yang telah menjangkiti jutaan orang di seluruh dunia.
Dalam siaran pers tersebut, WHO menegaskan bahwa memperoleh akses terhadap data yang komprehensif dari China sangatlah penting untuk memahami asal-usul Covid-19.
Hal ini dianggap sebagai kewajiban moral dan ilmiah, karena tanpa adanya transparansi, berbagi informasi, dan kerjasama internasional, upaya pencegahan dan penanganan epidemi dan pandemi di masa depan akan terbatas.
Reuters melaporkan bahwa Pemerintah China telah memberikan tanggapan terhadap permintaan WHO. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengklaim bahwa China telah membagikan data dan hasil penelitian terkait Covid-19 kepada masyarakat internasional.
Mao juga menegaskan bahwa China telah secara aktif melibatkan para ahli untuk membagikan kemajuan dalam pelacakan virus dengan WHO dalam berbagai kesempatan.
Pentingnya pendekatan kolaboratif antara China dan WHO dalam mengungkapkan asal-usul Covid-19 terkait dengan dampak global yang telah timbul akibat pandemi ini. Menurut WHO, lebih dari 760 juta kasus Covid-19 dan 6,9 juta kematian telah tercatat di seluruh dunia.
Pada pertengahan tahun 2023, WHO menyatakan bahwa status darurat kesehatan masyarakat terkait Covid-19 telah berakhir, namun tetap menekankan bahwa penyakit ini harus menjadi pengingat permanen akan potensi munculnya virus baru dengan konsekuensi yang mematikan.
Data dari fase awal pandemi yang diunggah oleh ilmuwan China ke database internasional pada awal 2023, beberapa bulan setelah China mencabut semua pembatasan terkait Covid-19 dan membuka kembali perbatasannya untuk dunia.
Data tersebut mengungkapkan bahwa DNA dari berbagai spesies hewan, termasuk anjing rakun, ditemukan dalam sampel lingkungan yang diuji positif untuk SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.
Temuan ini mengindikasikan bahwa hewan-hewan tersebut kemungkinan besar menjadi sumber utama penularan virus tersebut, seperti yang disimpulkan oleh tim peneliti internasional.
Selain itu, penting untuk dicatat bahwa China memiliki kewajiban untuk memastikan transparansi dan akurasi dalam menyediakan data terkait asal-usul Covid-19, mengingat dampak yang sangat besar dari pandemi ini terhadap kesehatan masyarakat global.
Komunikasi yang terbuka dan kerjasama yang baik antara China dan WHO akan sangat penting dalam menangani tantangan kesehatan global di masa depan.
Salah satu langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kerjasama internasional adalah dengan memastikan bahwa semua negara memiliki akses yang sama terhadap informasi dan data yang relevan. Dengan demikian, upaya pencegahan, deteksi, dan tanggapan terhadap wabah virus dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Sejalan dengan upaya global untuk mengatasi pandemi Covid-19, keterbukaan China dalam membagikan data dan penelitian terkait Covid-19 akan memberikan kontribusi besar dalam memahami asal-usul virus ini.
Keterbukaan ini juga akan meningkatkan kepercayaan internasional terhadap langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang diambil oleh pemerintah China, serta memperkuat kerjasama global dalam menangani ancaman kesehatan masyarakat yang bersifat transnasional.